Saturday 4 September 2010

PERKIRAAN IDUL FITRI 1 SYAWAL 1431 H

Seperti tahun tahun sebelumnya, banyak orang yang menanyakan perkiraan hari raya idul fitri tahun 2010 yang berarti 1 syawal 1431 H. Banyak sekali versi hari raya yang berbeda beda yang dikeluarkan oleh lembaga atau kelompok keagamaan. Untuk versi pemerintah hari raya idul fitri tahun 2010 ini diperkirakan jatuh pada tanggal 10 september 2010.
Tetapi itu baru perkiraan lho, sebab saya lihat di kalender tertulis hari raya idul fitri jatuh pada tanggal 10 – 11 september 2010.
Silahkan baca tulisan yang berhubungan di bawah ini :
JAKARTA (Pos Kota) – Tiga menteri menandatangai surat keputusan bersama tentang hari libur nasional untuk tahun 2010. Penetapan hari libur nasional disepekati rapat tiga menteri yang dipimpin Menko Kesra Aburzal Bakrie, di Jakarta, Jumat pagi.
Tiga menteri yang menandatangai surat keputusan bersama itu, Menteri Agama M Maftuh Basyuni, Menakertrans Erman Suparno dan Meneg PAN Taufik Efendi.
Pada tahun 2010 nanti Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 10-11 September. Adapun cuti bersamanya mulai dari 9 September hingga 13 September 2010. Atau mulai dari Kamis – Senin. Meski cuti bersama Idul Fitri hanya dua hari yakni 9 dan 13 September, namun karena Minggu libur biasa, maka tidak libur Minggu tidak dihitung.
Sumber : http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/08/07/10-11-september-idul-fitri-2010
Untuk keputusan resminya sebaiknya menunggu H-1 yang biasanya diumumkan oleh menteri agama Republik Indonesia.
Baca juga : Penetapan hari raya idul fitri 2010 oleh Muhammadiyah

Ciri-ciri Lailatul Qodr


Dinamakan lailatul qodr karena pada malam itu malaikat diperintahkan oleh Allah swt untuk menuliskan ketetapan tentang kebaikan, rezeki dan keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah swt :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ﴿٣﴾
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾
أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾

Artinya : ”Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Ad Dukhan : 3 – 5)
Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu pula para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para malaikat dan jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah swt juga membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar, sebagaimana firman-Nya :
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾

Artinya : ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 4 – 5)
Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang tanda-tanda lailatul qodr adalah :
1. Sabda Rasulullah saw,”Lailatul qodr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar kemerahan lemah.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al Bani.
2. Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu Hibban)
3. Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.” (HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani)
4. Rasulullah saw berabda,”Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar.” (HR. Muslim)
Terkait dengan berbagai tanda-tanda Lailatul Qodr yang disebutkan beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan,”Semua tanda tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya dan tidak dapat memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada berarti Lailatul Qodr tidak terjadi malam itu, karena lailatul qodr terjadi di negeri-negeri yang iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi ada diantara negeri-negeri muslim dengan keadaan yang tak pernah putus-putusnya turun hujan, padahal penduduk di daerah lain justru melaksanakan shalat istisqo’. Negeri-negeri itu berbeda dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari, juga kuat dan lemahnya sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila tanda-tanda itu sama di seluruh belahan bumi ini. (Fiqih Puasa hal 177 – 178)
Perbedaan Waktu Antar Negara
Lailatul qodr merupakan rahasia Allah swt. Untuk itu dianjurkan agar setiap muslim mencarinya di sepuluh malam terakhir, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Carilah dia (lailatul qodr) pada sepuluh malam terakhir di malam-malam ganjil.” (HR. Bukhori Muslim).
Dari Abu Said bahwa Nabi saw menemui mereka pada pagi kedua puluh, lalu beliau berkhotbah. Dalam khutbahnya beliau saw bersabda,”Sungguh aku diperlihatkan Lailatul qodr, kemudian aku dilupakan—atau lupa—maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil.” (Muttafaq Alaihi)
Pencarian lebih ditekankan pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu Umar bahwa beberapa orang dari sahabat Rasulullah saw bermimpi tentang Lailatul Qodr di tujuh malam terakhir. Menanggapi mimpi itu, Rasulullah saw bersabda,”Aku melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir. Karena itu barangsiapa hendak mencarinya maka hendaklah ia mencari pada tujuh malam terakhir.”
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Carilah ia di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah atau tdak mampu maka janganlah ia dikalahkan di tujuh malam terakhir.” (HR. Muslim, Ahmad dan Ath Thayalisi)
Malam-malam ganjil yang dimaksud dalam hadits diatas adalah malam ke- 21, 23, 25, 27 dan 29. Bila masuknya Ramadhan berbeda-beda dari berbagai negara—sebagaimana sering kita saksikan—maka malam-malam ganjil di beberapa negara menjadi melam-malam genap di sebagian negara lainnya sehingga untuk lebih berhati-hati maka carilah Lailatul Qodr di setiap malam pada sepuluh malam terakhir. Begitu pula dengan daerah-daerah yang hanya berbeda jamnya saja maka ia pun tidak akan terlewatkan dari lailatul qodr karena lailatul qodr ini bersifat umum mengenai semua negeri dan terjadi sepanjang malam hingga terbit fajar di setiap negeri-negeri itu.
Karena tidak ada yang mengetahui kapan jatuhnya lailatul qodr itu kecuali Allah swt maka cara yang terbaik untuk menggapainya adalah beritikaf di sepuluh malam terakhir sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya.
Ciri-ciri Orang Yang Mendapatkan Lailatul Qodr
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dai Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa melakukan qiyam lailatul qodr dengan penuh keimanan dan pengharapan (maka) dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.”
Juga doa yang diajarkan Rasulullah saw saat menjumpai lailatul qodr adalah ”Wahai Allah sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi Maaf, Engkau mencintai pemaafan karena itu berikanlah maaf kepadaku.” (HR. Ibnu Majah)
Dari kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa dianjurkan bagi setiap yang menginginkan lailatul qodr agar menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah, seperti : shalat malam, tilawah Al Qur’an, dzikir, doa dan amal-amal shaleh lainnya. Dan orang yang menghidupkan malam itu dengan amal-amal ibadah akan merasakan ketenangan hati, kelapangan dada dan kelezatan dalam ibadahnya itu karena semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah swt.
Wallahu A’lam

Friday 13 August 2010

Maksiat selalu ada dalam diri manusia

Membahas tentang nafsu selalu identik dengan hawa nafsu, meskipun sebenarnya pengertian nafsu masih bersifat global. beberapa pengendalian nafsu sudah kita ketahui dengan berbagai cara seperti halnya puasa, membaca al-qur'an dll namun persoalannya adalah bagaimana orang yang sudah melakukan hal itu namun masih juga melakukan maksiat.
bersambung......

Thursday 5 August 2010

Tuesday 22 June 2010

Pedoman KKN lengkap

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pelaksanaan Kulah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) dengan bentuk
interdisipliner di desa-desa sudah dilaksanakan perintisannya sejak tahun 1975 oleh
LPM Unpad. Atas dasar hasil evaluasi pelaksanaan dan saran-saran masyarakat yang
dilakukan setiap tahun, ternyata perlu ada pengembangan, antara lain adalah
peningkatan kematangan mahasiswa yang mengikuti KKNM tersebut. Salah satunya
dengan meningkatkan jumlah SKS berkisar dari 110 SKS sampai dengan 130 SKS.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran mahasiswa.
Dengan peningkatan proses pembelajaran ini, pada gilirannya akan meningkatkan daya
guna dan hasil guna bagi masyarakat serta Universitas.
Untuk mencapai keberhasilan program KKNM ini, perlu pendekatan
pengembangan program KKNM yang selalu dikaitkan dengan prioritas upaya
penyesuaian masalah kelembagaan dan masyarakat melalui berbagai penerapan
IPTEKS yang sesuai dengan potensi lembaga/wilayah dan kemampuan sumber daya
manusia pelaksananya.
1.1.1. Landasan Pemikiran
Pelaksanaan kegiatan Kukah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas
Padjadjaran bertitik tolak pada landasan pemikiran bahwa Unpad merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Sejalan dengan dinamika kemajuan
masyarakat dan perubahan-perubahan dalam pembangunan, maka pelaksanaan KKNM
senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta visi dan misi Unpad.
KKNM merupakan salah satu bentuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang di
dalamnya telah terpadu dengan dua darma Perguruan Tinggi lainnya, yaitu darma
pendidikan dan penelitian. KKNM sebagai kegiatan intra kurikuler dilaksanakan
oleh setiap mahasiswa program S-1 Unpad yang dibimbing oleh unsur-unsur terkait di
lingkungan Unpad dan pejabat di wilayah kerja KKNM.
Program KKNM yang dipersiapkan Unpad, menuntut adanya peningkatan
bobot profesi dan dalam pelaksanaannya dilakukan secara interdisiplin serta harus
bermanfaat bagi masyarakat.
1.1.2. Landasan Hukum
KKNM merupakan aset nasional, yang lahir dari saham mahasiswa dalam
pembangunan. Konsep ini muncul dari kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana
untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya di ruang kuliah dan
perpustakaan, bekerja untuk menyumbangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(IPTEKS) yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu memecahkan
masalah dan melaksanakan pembangunan di lapangan.
Sumbangan dari berbagai pengalaman, seperti peranan mahasiswa selaku
Tentara Pelajar pada zaman revolusi kemerdekaan, Pengerahan Tenaga Mahasiswa
pada zaman setelah Proklamasi Kemerdekaan yang bergerak di bidang Pemberantasan
Buta Huruf dan program-program kemasyarakatan lainnya (1950), Bimbingan Masal
(BIMAS) peningkatan produksi beras yang dirintis oleh Institut Pertanian Bogor, dan
kemudian melibatkan perguruan tinggi lainnya (1963), serta Tenaga Kerja Sukarela
2
(TKS) yang dikoordinasikan oleh Badan Usaha Tenaga Sukarela (BUTSI), telah
memberikan bukti-bukti serta memperkaya akan arti dan peran mahasiswa sebagai
tenaga kerja terdidik di dalam pembangunan nasional.
Pada tahun 1971 tiga Universitas, yaitu Universitas Gajah Mada (UGM),
Universitas Hasanuddin (UNHAS) dan Universitas Andalas (UNAND), telah
melaksanakan kegiatan yang pada saat itu masih merupakan proyek perintis dengan
nama Pengabdian Mahasiswa Kepada masyarakat.
Berdasarkan pemikiran, pengalaman dan informasi tersebut, Dirjen Dikti pada
tanggal 16 Nopember 1972 menyimpulkan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat
diberi nama Kuliah Kerja Nyata disingkat KKNM. Sesuai dengan perkembangan
singkatan tersebut kemudian khusus untuk kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa
Universitas Padjadjaran disingkat dengan KKNM.
Hasil evaluasi tahunan yang selalu diadakan terhadap pelaksanaan KKNM di
Perguruan Tinggi Negeri, secara ilmiah terungkap, bahwa KKNM bermanfaat sebagai
proses belajar baik bagi mahasiswa maupun masyarakat di dalam menangani dan
memecahkan masalah-masalah pembangunan. Oleh karenanya, pada saat ini Perguruan
Tinggi Negeri di Indonesia menjadikan KKNM sebagai bagian dari kegiatan intra
kurikuler bagi mahasiswa program S-1. Untuk merespon KKNM ini, Universitas
Padjadjaran telah meristis pelaksanaannya sejak tahun 1975. Dalam perkembangannya
berbagai bentuk KKNM telah dilaksanakan oleh LPM-UNPAD. Karena adanya
perkembangan kurikulum dan jumlah mahasiswa yang semakin banyak dibuka
program alternatif. Dari Hasil Semiloka guna menyelaraskan KKNM secara benar
maka sejak tahun 2004 berdasarkan SK Rektor No 1875/106/KP/PP/2003 tanggal 6
agustus 2003 maka KKNM UNPAD dilaksanakan menjadi 3(tiga) periode yang bentuk
dan cara pelaksanaannya diuraikan dalam buku panduan ini.
1.2. Falsafah
KKNM adalah bagian integral dari proses pendidikan yang mempunyai ciri-ciri
khusus. Oleh karena itu, sistem penyelenggaraannya memerlukan landasan idiil yang
secara filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa,
bagaimana, serta untuk apa KKNM itu diselenggarakan. Landasan idiil ini secara
filosofis akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir dan pola tindakan
dalam setiap proses penyelenggaraan KKNM yang pada gilirannya akan
membedakannya dari bentuk-bentuk kegiatan lain yang bukan KKNM.
KKNM sekurang-kurangnya mengandung lima aspek yang bernilai
fundamental dan berwawasan, filosofis yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
lainnya, yaitu:
1) Keterpaduan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi,
2) Pendekatan interdisipliner dan komprehensif,
3) Lintas sektoral,
4) Dimensi yang luas dan pragmatis,
5) Keterlibatan masyarakat secara aktif
Dengan mengkaji falsafah, pengertian dan tujuan KKNM dari masa lalu, masa
kini dan masa mendatang, nampak masih relevan dengan pembangunan yang
dilaksanakan. Sebagai hasil evaluasi tahunan dan karya ilmiah lainnya, diketahui
bahwa KKNM mempunyai banyak manfaat untuk mahasiswa, masyarakat, pemerintah
daerah maupun perguruan tinggi; karena KKNM mempunyai makna personality
development, community development dan institutional development Dalam
3
pelaksanaannya KKNM masih diperlukan adanya pengembangan agar tetap dapat
berkiprah dengan optimal bersama masyarakat. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya
hasil-hasil pembangunan di masyarakat yang semakin berkembang akibat
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pembangunan, dan semakin tingginya
kebutuhan-kebutuhan pembangunan yang menuntut pendekatan IPTEKS yang lebih
tepat guna dalam rangka mempersiapkan masyarakat ke arah maju, mandiri, sejahtera
dan adil. Oleh karena itu, program KKNM perlu selalu berkembang dan dinamis serta
mampu menyesuaikan dengan materi kebutuhan pembangunan dengan tanpa
kehilangan arti mendasar dari falsafah, pengertian dan tujuan KKNM.
1.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan :
KKNM merupakan program intrakurikuler, dengan tujuan utama untuk
memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena pelaksanaannya
mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka
realisasinya di lapangan sekaligus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Oleh
karena itu, KKNM memiliki arah ganda, yaitu: (1) memberikan pendidikan pelengkap
kepada mahasiswa, (2) membantu masyarakat melancarkan pembangunan di wilayah
masing-masing. Dengan demikian, melalui KKNM akan terlihat bahwa perguruan
tinggi bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan
terjadi keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional
antara Perguruan Tinggi dan masyarakat, sehingga pada gilirannya akan terasa bahwa
peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan IPTEKS menjadi lebih nyata.
1.3.1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mampu memahami permasalahan yang ada di masyarakat dan belajar
memecahkannya secara interdisipliner
b. Menjembatani dan mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat.
c. Membantu pemerintah dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
d. Mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu dan lembaga pemerintah.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan yang ingin dicapai melalui program KKNM, ialah :
a. Memberikan pengaiaman belajar tentang pengembangan masyarakat dan
pengalaman kerja nyata pembangunan.
b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan sertambah luasnya
wawasan mahasiswa.
c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan
sendiri
d. Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat.
1.3.3. Sasaran
KKNM mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat
bersama lembaga pemerintah dan swasta, serta Perguruan Tinggi. Masing-masing akan
memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKNM, yaitu sebagai berikut :
1) Mahasiswa
Bagi mahasiswa, kegiatan KKNM bermanfaat untuk :
4
a) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan dan kerjasama
antar sektor.
b) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang manfaat IPTEKS
yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan.
c) Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang
dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
d) Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat.
e) Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga mahasiswa dalam. melaksanakan
program dan proyek pembangunan.
2) Masyarakat bersama Lembaga Pernerintah dan Swasta
Bagi rekan kerja KKNM, masyarakat, pemerintah, dan swasta bermanfaat dalam :
a) Memperoleh bantuan pemikiran IPTEKS dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan.
b) Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan
dan melaksanakan pembangunan,
c) Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya
masyarakat.
d) Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat.
e) Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan
program dan proyek pembangunan
3) Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi dapat memperoleh manfaat sebagai berikut :
a) Memperoleh umpan balik sebagai basil pengintegrasian mahasiswanya dengan
proses pembangunan, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan
pengembangan ilmu dapat disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan.
b) Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh
dalam memberiken materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangan penelitian.
c) Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah, merumuskan kondisi nyata
masyarakat yang berguna bagi pengembangan IPTEKS.
d) Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan Instansi, Departemen lain
melalui rintisan kerjasama.
1.4. Status Beban Akademik dan Kode Mata Kuliah
KKNM adalah mata kullah wajib bag! semua mahasiswa pada program sarjana
di Universitas Padjadjaran. Mata kuliah ini dikelompokkan ke dalam Mata Kuliah
Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) Institusional dengan kode mata kuliah UNX 400.
Sedangkan bobot SKS KKNM adalah 3(0-3) SKS yang terdiri atas Pembekalan dan
Kegiatan Lapangan.
5
BAB II
PENGELOLAAN KKNM UNPAD
2.1. Organisasi Pengelola
Pengelolaan KKNM UNPAD dilakukan secara terpusat oleh Lembaga
Pengabdian Kepala Masyarakat (LPM). Hal ini berarti bahwa perencanaan,
penyusunan dan evaluasi program dikoordinasikan oleh LPM Universitas Padjadjaran.
Organisasi pelaksana terdiri atas 7 Komponen :
1. Tim pembina yaitu Rektor dan Pembantu Rektor UNPAD
2. Penanggung Jawab yaitu Ketua LPM UNPAD
3. Superviser /Staf ditunjuk oleh Rektor
4. Kepala pelaksana (Kepala Divisi KKNM Unpad) dan staf
5. Komunikator Fakultas
6. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
7. Mahasiswa peserta KKNM
Secara garis besar masing-masing komponen memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
1) Tim Pembina
Berwenang merumuskan kebijakan serta memberikan pengarahan dan pembinaan
terhadap perencanaan dan pelaksanaan KKNM agar tujuan dan sasaran KKNM
dapat tercapai.
2) Penanggung Jawab
Bertugas sebagai pengarah dan perumus kebijaksanaan yang menjadi dasar
pelaksanaan KKNM bagi Tim Pelaksana.
3) Supervisor
Bertugas melaksanakan pengendalian dan pengawasan terutama pada saat
mahasiswa berada di lapangan.
4) Kepala Pelaksana
Bertugas menyusun rencana kegiatan, mengkoordinasikan pelaksanaan,
pengelolaan, menyampaikan dan menyusun laporan tertulis mengenai hasil
pelaksanaan program KKNM.
5) Komunikator Fakultas
Bertugas sebagai penghubung antara fakultas dengan LPM dan Pengelola KKNM di
fakultas masing-masing.
6) Dosen Pembimbing Lapangan
Bertugas melakukan pembimbingan dan penilaian aktivitas mahasiswa peserta
KKNM sejak pelaksanaan pembekalan, lapangan sampai dengan pembuatan
laporan akhir.
7) Mahasiswa Peserta KKNM
Bertugas memadukan pra-program yang dibuat di kampus pada acara pembekalan
atau pelatihan dengan program di lapangan, kemudian dijadikan salah satu acuan
kegiatan selama di lapangan.
6
Uraian Tugas :
Kepala Divisi
1. Sebagai koordinator harian pelaksanaan KKNM-UNPAD.
2. Merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan, mengkoordinir, mengawasi dan
menyempurnakan kegiatan KKNM.
3. Mengkoordinir kerjasama kegiatan antar bidang pelaksana KKNM.
4. Mengatasi dan mengarahkan serta membuat keputusan bila ada masalah-masalah
yang tidak dapat diselesaikan oleh koordinator bidang.
5. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan KKNM kepada ketua LPM.
6. Menentukan Korwil pada setiap periode pelaksanaan KKNM.
Sekretaris Divisi :
1. Bertanggungjawab pada pelaksanaan kegiatan administrasi kegiatan KKNM Unpad.
2. Mengkoordinir kerjasama antara komunikator dengan pimpinan Fakultas di
lingkungan UNPAD.
3. Mengkoordinir kegiatan administrasi pada bidang-bidang kegiatan.
Bidang Operasional dan Lapangan
1. Merencanakan kegiatan dan anggaran pelaksanaan operasional selama satu tahun
akademik (kebutuhan bahan dan alat, lokasi, observasi, pelaksanaan operasional,
monitoring kegiatan, pendataan kegiatan pada setiap periode pelaksanaan KKNM.
2. Mengarahkan dan mengkoordinasi kegiatan operasional lapangan.
3. Bertanggung jawab kepada Kepala Divisi KKNM-UNPAD.
4. Melakukan koordinasi pelaksanaan KKNM dengan DPL di wilayah kabupaten.
5. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam
rangka pelaksanaan kegiatan KKNM serta koordinasi pelaksanaan KKNM dengan
DPL di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan.
6. Melaksanakan monitoring pelaksanaan kegiatan KKNM serta berkoordinasi dengan
DPL di wilayah kabupaten/kota.
7. Menyelesaikan permasalahan yang timbul di lapangan dengan pertimbangan kepala
divisi KKNM.
8. Membuat laporan hasil kegiatan KKNM per periode pelaksanaan KKNM kepada
kepala divisi, dengan tembusan kepada ketua LPM dan Bupati/walikota tempat
mahasiswa melakukan KKNM.
9. Bertanggung jawab pelaksanaan kegiatan lapangan kepada kepala divisi KKNM.
Bidang Pendidikan dan Evaluasi
1. Membuat rencana waktu kegiatan pembekalan KKNM tahunan.
2. Menyiapkan dan merencanakan materi pembekalan mahasiswa.
3. Merencanakan nara sumber/dosen untuk pembekalan mahasiswa dan penyegaran
DPL.
4. Melakukan evaluasi program dan prestasi mahasiswa dalam pelaksanaan program
KKNM.
5. Bertanggung jawab pelaksanaan pemberian sertifikat dan atau penghargaan kapada
perorangan, lembaga berkaitan dengan pelaksanaan KKNM.
6. Mempertanggungjawabkan kegiatan bidang pendidikan dan hasil evaluasi
pelaksanaan bidang kepada kepala divisi.
7
Bidang Kerjasama dan Pengembangan
1. Mempelajari perkembangan pelaksanaan KKNM.
2. Mengembangkan sistem pelaksanaan kegiatan KKNM.
3. Merencanakan dan melakukan kerjasama dan audensi pelaksanaan KKNM dengan,
berbagai pihak yang mendukung pelaksanaan KKNM di dalam.maupun di luar
universitas).
4. Membuat perencanaan kerjasama pelaksanaan kegiatan KKNM sesuai dengan arah
kegiatan pembangunan kabupaten/kota secara berkelanjutan dalam kurun waktu
yang ditentukan.
5. Menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam rangka penerapan dan
pengembangan IPTEKS dan pemberdayaan masyarakat.
6. Bertanggung jawab kepada kepala Divisi.
Bidang Logistik dan Keuangan
1. Merencanakan dan mengatur anggaran pelaksanaan KKNM selama 1 tahun
akademis dari sejak persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi masing-masing bidang
kegiatan.
2. Menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan KKNM pada setiap periode
pelaksanaan.
3. Melakukan evaluasi kebutuhan dan penggunaan dana pada setiap periode
pelaksanaan KKNM.
4. Bertanggungjawab masalah logistik dan keuangan kepada Kepala Divisi.
Bidang Administrasi dan Kesekretariatan
1. Merencanakan dan mengatur proses administrasi kegiatan KKNM selama 1 tahun
akademis dari sejak persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi kegiatan KKNM.
2 Menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan administrasi semua bidang
kegiatan sedikitnya setiap periode pelaksanaan.
3. Melakukan evaluasi kebutuhan dan penggunaan pada setiap periode pelaksanaan
KKNM.
4. Membantu kegiatan-kegiatan sekretaris Divisi KKNM.
5. Bertanggung jawab masalah kesekretariatan KKNM kepada Kepala Divisi KKNM
2.2. Periode Pelaksanaan
Karena jumlah mahasiswa yang banyak dan kesibukan yang berbeda, waktu
pelaksanaan KKNM membawa konsekuensi pada periode pelaksanaan. Ada tiga
periode pelaksanaan yaitu:
1) Periode I (dilaksanakan pada semester genap)
Periode ini berlangsung tiga bulan, yaitu April, Mei, dan Juni. Pada periode ini
pelaksanaan KKNM dilakukan bersamaan dengan kegiatan kuliah mahasiswa semester
genap. Pelaksanaan KKNM dilakukan disekitar Kota Bandung, Kab. Bandung, dan
Kab. Sumedang.
2) Periode II (semester alih tahun)
Periode kedua hanya berlangsung selama dua bulan, yaitu Juli dan Agustus.
Pada bulan-bulan tersebut merupakan bulan libur mahasiswa bagi mahasiswa yang
tidak mengambil kuliah semester alih tahun, sehingga peserta KKNM diwajibkan
berkonsentrasi di pedesaan (di Jawa Barat) atau ditempat mahasiswa tersebut
8
melakukan KKNM.
3) Periode III (periode semester ganjil)
Periode ketiga berlangsung tiga bulan, yaitu Oktober, November, dan
Desember. Pada periode ini pelaksanaan KKNM dilakukan bersamaan dengan
kegiatan kuliah mahasiswa semester genap. Pelaksanaan KKNM dilakukan disekitar
Kota Bandung, Kab. Bandung, dan Kab. Sumedang.
Pelaksanaan kegiatan KKNM untuk semester ganjil dan genap pada dasarnya
dilakukan di daerah perkotaan yang berbasis antara lain struktur masyarakat pada
kegiatan perdagangan dan jasa, kepadatan penduduk yang tinggi, tenaga berpendidikan
yang relatif banyak dan sistem organisasi kerja yang komplek berbasis kegiatan
formal. Sedangkan pelaksanaan kegiatan KKNM semester alih tahun dilakukan di
daerah
pedesaan yang bercirikan kegiatan peduduk berbasis agraris, kepadatan penduduk
rendah, cara hidup maupun pola budaya yang dekat dengan pemanfaatan sumberdaya
alam, tempat tinggal berkelompok dan tersebar, potensi tenaga kerja dengan tingkat
pendidikan relatif rendah dan mempunyai sistem organisasi sederhana yang berbasis
pada kegiatan subsisten atau primer.
Dengan adanya perbedaan basis kegiatan tersebut maka ada sedikit perbedaan
cara perlakuan dalam pelaksanaan kedua sistem KKNM tersebut.
Adapun uraian kegiatan secara rinci untuk program KKNM itu terdapat dalam
kalender akademis seperti terlampir.
2.3. Pembiayaan
2.3.1. Sumber Dana
Biaya kegiatan pelaksanaan KKNM bersumber dari :
1) Anggaran SPP/DPP.
2) Swadaya mahasiswa peserta KKNM.
3) Sumbangan pihak lain yang tidak mengikat.
4) Swadaya masyarakat.
2.3.2. Alokasi Dana
Alokasi dana tersebut di atas dipergunakan untuk :
1) Persiapan,
2) Observasi,
3) Kegiatan penyegaran dos en pembimbing lapangan,
4) Kegiatan kuliah pembekalan mahasiswa peserta KKNM,
5) Transportasi dan konsumsi,
6) Bimbingan lapangan,
7) Publikasi dokumentasi,
8) Alat tulis dan perlengkapan,
9) Monitoring/supervisi, evaluasi dan laporan.
9
BAB III
PELAKSANAAN KKNM
3.1. Persiapan Kegiatan
Sebelum mahasiswa peserta KKNM melakukan kegiatan di lapangan,
diperlukan persiapan-persiapan, baik berupa persiapan fisik, mental maupun
administratif seperti pendaftaran sebagai peserta KKNM, pembekalan, surat-surat ijin
dsb. Diharapkan dengan adanya persiapan yang matang mahasiswa dapat melakukan
KKNM dengan mudah dan lancar. Secara rinci kegiatan tersebut meliputi antara lain :
3.1.1. Pendaftaran mahasiswa
a. Mahasiswa mengisi KRS untuk mengikuti KKNM pada semester bersangkutan.
b. Memilih periode untuk mengikuti KKNM (Semester ganjil, semester alih tahun atau
semester genap).
c. Mendaftarkan diri ke SBA Fakultas untuk mengikuti KKNM sesuai dengan periode
yang dipilih, dengan syarat :
Persyaratan Mahasiswa
Umum:
a) Terdaftar di Fakultas sebagai calon peserta KKNM dan telah menempuh 110 SKS
bagi peserta KKNM semester alih tahun dan 130 SKS bagi peserta KKNM semester
ganjill dan genap.
b) Mendaftarkan diri ke LPM.
b) Telah mencantumkan mata kuliah KKNM dalam KRS.
c) Berbadan sehat dan tidak dalam keadaan hamil bagi mahasiswa.
d) Wajib mengikuti kuliah dan ujian pembekalan.
e) Mengisi formulir biodata lengkap (rangkap tiga).
f) Menyerahkan Pas foto 3 lembar ukuran 3 x 4 cm.
g) Bersedia mematuhi peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh LPM.
Khusus :
a) Mahasiswa KKNM periode I (semester genap) dan Periode III (semester ganjil)
biaya pelaksanaannya secara swadana dari mahasiswa yang besarnya ditentukan
kemudian.
b) Mahasiswa peserta KKNM Periode semester alih tahun tidak diperbolehkan
mengambil mata kuliah yang lain.
c) Mengisi dan menyerahkan formulir biodata lengkap rangkap 3 (masing-masing
untuk Fakultas berwarna putih, LPM berwarna biru dan DPL berwarna kuning)
d) Mendaftar diri ke LPM dan menyerahkan formulir berwarna biru.
3.1.2. Pembekalan Mahasiswa
Sebelum ke lapangan mahasiswa peserta KKNM perlu dibekali dengan
pengetahuan dan keterampilan, dengan tujuan:
1). Tertanamnya pemahaman dan penghayatan mahasiswa akan falsafah, arti, maksud,
dan tujuan KKNM.
2). Memperoleh pengetahuan untuk dapat memahami, menghayati, serta meningkatkan
kepekaan terhadap berbagai masalah pembangunan serta membantu memikirkan
10
pemecahannya.
3) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis untuk bekerja dengan
masyarakat,
4) Mendapatkan petunjuk untuk dapat bersikap dan bekerja, dalam kelompok secara
Interdisipliner dan lintas sektoral,
5) Memperoleh informasi tentang kondisi, potensi dan permasalahan : fisik, sosial,
maupun ekonomi dalam rangka. kegiatan lapangan.
Materi Pembekalan dibagi tiga kelompok, yaitu: (1) kelompok proses
(kelompok dasar), yaitu materi yang bersifat umum dan berorientasi pada konsepkonsep,
dan (2) kelompok isi (kelompok operasional), yaitu berisikan materi yang
bersifat aplikatif (3) Materi pilihan :
a) Kelompok Materi proses :
1) Komponen KKNM (Sejarah, Falsafah, Pengertian, dan Tujuan KKNM),
2) Analisis situasi, Pendekatan Sosial dan Metode Penyuluhan,
3) Dinamik Kelompok,
4) Kelembagaan Desa, Pengembangan Masyarakat dan Perencanaan Program,
5) Penyusunan Laporan dan Evaluasi Penilaian.
b) Kelompok Materi Isi:
1) Kesehatan Lingkungan,
2) Kadarkum,
3) Teknologi Tepat Guna (TTG).
c) Materi Pilihan :
1) Administrasi Pembangunan,
2) Kewirausahaan dan Koperasi.
3.1.3 Ujian Pembekalan
Untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan materi kuliah pembekalin,
maka dilakukan ujian pembekatan. Mata kuliah yang diujikan sesuai dengan bahan
yang diberikan pada kuliah pembekalan dan pengetahuan umum mahasiswa yang
berhubungan dengan persiapan pelaksanaan KKNM dilapangan.
3.1.4. Pertemuan dan Perkenalan Mahasiswa dengan DPL
Pertemuan tersebut dilaksanakan setelah mahasiswa selesai mengikuti ujian
pembekalan, dari pertemuan ini adalah untuk mempersiapkan rencana pelaksanaan
KKNM di lapangan dan penjelasan dari DPL tentang kondisi serta hal-hal yang harus
dipersiapkan sebelum mahasiswa berangkat ke lapangan. (Pada kesempatan ini
mahasiswa diwajibkan menyerahkan formulir biodata berwama kuning kepada DPL).
3.1.5. Rekruitmen Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
a. Dosen yang berminat menjadi DPL mendaftarkan diri Ke LPM melalui fakultas
masing-masing.
b. Jumlah dosen yang terpilih menjadi DPL sesuai dengan kuota jumlah mahasiswa
peserta dari Fakultas/Jurusan masing-masing ( perbandingan 20:1)
c. DPL wajib mengikuti penyegaran, bagi yang tidak mengikuti penyegaran dianggap
mengundurkan diri.
d. Persyaratan DPL :
11
DPL harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Tenaga pengajar tetap Unpad,
2) Mempunyai minat terhadap kegiatan KKNM yang disertai kesungguhan dalam
pelaksanaannya,
3) Memiliki integritas dan kepribadian yang baik,
4) Ditugasi oleh Dekan Fakultas masing-masing,
5) Mengisi formulir kesediaan dan biodata,
6) Mengikuti penyegaran calon DPL,
7) Berprestasi baik pada pelaksanaan KKNM tahun sebelumnya
8) Bersedia mentaati peraturan yang ada dalam Panduan Program KKNM.
3.1.6. Rapat Kordinasi DPL
Sebelum DPL melakukan tugas-tugas di lapangan,. terlebih dahulu harus
mengikuti rapat kordinasi. Rapat Kordinasi DPL perlu dilakukan, karena penyegaran
ini merupakan upaya untuk mempersiapkan DPL agar dapat melaksanakan tugas di
lapangan dengan baik sehingga pelaksanaan KKNM dapat mencapai tujuan.
Materi rapat kordinasi ditujukan untuk dapat meningkatkan kemampuan DPL dalam
melaksanakan bimbingan terhadap mahasiswa. Rapat kordinasi DPL dikoordinasikan
secara terpusat oleh LPM.
Penyegaran DPL KKNM dilaksanakan dengan materi sebagai berikut :
(1) Metode Pengabdian kepada Masyarakat oleh Perguruan Tinggi.
(2) Konsepsi KKNM (Sejarah, Falsafah, Pengertian dan Tujuan KKNM ).
(3) Analisis situasi, pendekatan sosial, dan metode penyuluhan.
(4) Dinamika kelompok.
(5) Metode bimbingan mahasiswa.
(6) Pola penilaian dan penyusunan.
3.1.7. Observasi Wilayah, Penentuan Lokasi KKNM dan Proses Perijinan
Pada tahap pertama Tim pelaksana melakukan pendekatan sosial dan konsultasi
kepada Pemerintah Propinsi sampai dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota. Kegiatan
ini dimaksudkan untuk melihat kemungkinan apa saja yang perlu dilakukan dalam
pelaksanaan KKNM dan mengkonsultasikan permasalahan.
Tim pelaksana melakukan pula pendekatan dan konsultasi serta mengurus
perizinan kepada lembaga, instansi pemerintah dan swasta, serta kelompok usaha
untuk penempatan mahasiswa, mulai dari tingkat Propinsi s/d Kecamatan.
Pada tahap kedua penjajagan lokasi yang akan dijadikan tempat KKNM
dilakukan oleh DPL dan mahasiswa. Penjajagan ini dilakukan setelah mendapat ijin
dari tingkat kabupaten atau kota. DPL mengkonsultasikan tentang kemungkinan
wilayah kecamatan, desa/kelurahan bahkan RW untuk dapat dijadikan lokasi kerja
KKNM. Dalam hal ini DPL perlu mendapatkan gambaran umum, potensi
sosial/ekonomi dan budaya dan program pembangunan masing-masing lokasi. Selain
itu kondisi alam, kebutuhan dan masalah masyarakat sekaligus persiapan untuk
penempatan /akomodasi mahasiswa selama mengikuti KKNM.
3.1.8. Penentuan Lokasi Penempatan Mahasiswa
a. Penentuan penempatan mahasiswa dilakukan secara interdisipliner dan/atau
disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang akan ditangani mahasiswa di
lapangan yang akan diatur oleh Tim pelaksanan KKNM LPM UNPAD, sebagai
12
hasil temuan pada saat penjajagan lokasi. Oleh karena itu, pengelompokkan
dilakukan atas dasar kondisi dan permasalahan wilayah lokasi KKNM yang
disesuaikan dengan disiplin ilmu yang ada di Unpad.
b. Penempatan mahasiswa tersebut diatur dalam kelompok ; jumlah mahasiswa tiap
kelompok 20 orang dan menempati 1 desa/kelurahan. Setiap DPL membimbing
1 (satu) kelompok mahasiswa pada desa/kelurahan.
3.1.9. Audensi
Audensi dilakukan oleh Divisi KKNM Unpad sebelum mahasiswa peserta
KKNM ditempatkan. Maksud dari audensi adalah untuk memperoleh informasi
kemungkinan penyesuaian program dengan program yang telah ada pada lokasi tempat
mahasiswa melakukan KKNM. Tujuannya agar tidak terjadi program yang
menyimpang dari program yang telah ditetapkan pemerintah setempat baik itu dalam
tingkatan kabupaten/kota, kecamatan ataupun desa. Disamping itu audensi juga
dipergunakan untuk menilai pelaksanaan KKNM sebelumnya, sekaligus merupakan
pendekatan sosial kepada pemerintah setempat.
3.2. Pelaksanaan Kegiatan Lapangan
3.2.1. Pemberangkatan
Pemberangkatan mahasiswa peserta .KKNM ke lapangan dilakukan sesuai
dengan periode yang telah ditentukan. Periode pemberangkatan ke lokasi KKNM
diatur sesuai dengan hasil observasi, periode semester ganjil pemberangkatan
mahasiswa pada awal bulan April, Periode semester alih tahun awal bulan Juli dan
Periode semester genap pada awal bulan Oktober.
Pemberangkatan mahasiswa ke Lokasi KKNM dikoordinasi dan diantar oleh
Dosen Koordinator Wilayah (Korwil) dan Para DPL sampai ke kabupaten/kota tujuan,
sedangkan untuk menuju ke lokasi kecamatan/desa dipimpin langsung oleh DPL
masing-masing kelompok mahasiswa. Transportasi KKNM periode semester ganjil
dan genap diurus bersama antara mahasiswa dan DPL, sedangkan periode semester I
alih tahun transportasi ke lapangan disediakan oleh LPM sampai ke kecamatan tujuan,
sedangkan transportasi dari Kantor Kecamatan ke Desa diatur bersama Mahasiswa
dengan DPL.
3.2.2.Observasi Wilayah dan Pendekatan Sosial Mahasiswa
Peserta KKNM setelah sampai di lokasi harus segera melaksanakan observasi.
Observasi dimaksudkan agar segera dapat mengenal dan menemukan kebutuhan dan
masalah maupun fakta yang dihadapi secara rinci dan lengkap dari berbagai persoalan
yang ada di lokasi kerja. Diharapkan mahasiswa peserta KKNM dapat segera
menghayati tata cara dan tradisi masyarakat setempat dan diharapkan dapat segera
membantu memecahkan masalah yang ada di tempat tersebut.
Pelaksanaan observasi mahasiswa diberi waktu sekitar 5 hari. Sasaran
observasi antara lain keadaan geografis, demografi, potensi, keadaan sosial ekonomi
budaya, tata pemerintahan, kondisi pertanian, kesehatan masyarakat dan lain-lain, yang
berhubungan dengan masalah desa/kelurahan.
Hasil observasi diinventarisasi dan dipakai sebagai dasar penyusunan rencana
kegiatan KKNM secara terinci sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yang harus
disampaikan dalam bentuk proposal dan dipresentasikan dalam lokakarya awal.
13
3.2.3. Perencanaan Program Kegiatan
Rencana program kegiatan dibuat dari hasil observasi yang telah dilakukan.
Rencana program kegiatan ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan selama KKNM
dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program
antara lain :
a. Maksud dan tujuan, manfaat , realibilitas dan fleksibilitas rencana yang disusun.
b. Sifat dan jenis rencana kegiatan (kerjasama, swadaya, program murni mahasiswa
atau program dari pemerintah/universitas).
c. Besarnya kegiatan, sumber dana, cara menghimpun dana dan pertanggung
jawabannya.
d. Lokasi kerja, letaknya jelas dan posisinya.
e. Tenaga kerja yang tersedia.
f. Sarana dan peralatan yang diperlukan.
3.2.4. Lokakarya awal
Setelah rencana kerja tersusun kemudian didiskusikan antar mahasiswa
terutama rencana kerja tersebut adalah rencana kerja kelompok, tetapi sebaiknya
rencana kerja individu juga telah dipersiapkan. Rencana kerja selanjutnya didiskusikan
di tingkat desa. Diskusi ini dimaksudkan agar tidak terjadi overlaving dengan rencana
kerja mahasiswa lain dan juga sinkron dengan rencana kerja kegiatan desa/kelurahan
setempat. Diskusi tersebut merupakan lokakarya awal yang harus dihadiri oleh Dosen
Pembimbing Lapangan, aparat pemerintahan, tokoh masyarakat, dan pelaksanaan
diharapkan pada akhir minggu pertama setelah mahasiswa sampai ke lokasi KKNM.
Dengan adanya lokakarya ini diharapkan rencana kegiatan yang telah disusun dapat
terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi pembangunan desa setempat. Seluruh
rencana program dari setiap mahasiswa harus ditulis dalam Proposal kegiatan dan
dengan kegiatan yang ditempel di dinding pondokan mahasiswa.
3.2.5. Pelaksanaan Program Kegiatan
Pelaksanaam program disesuaikan masing-masing pola dari periode kegiatan
KKNM. Untuk KKNM periode I dan III dilaksanakan sesuai dengan kesediaan waktu
dari peserta. Periode I dilaksanakan bulan April, Mei dan Juni, sedangkan Periode III
dilaksanakan pada bulan Oktober, Nopember dan Desember. Periode II dilaksanakan
secara penuh di lapangan/di desa pada bulan Juli dan Agustus. Kegiatan yang
dilaksanakan disesuaikan dengan Rencana Program Kerja yang telah dibuat (hasil
lokakarya awal). Perubahan kegiatan diluar rencana dapat dilaksanakan sejauh ada
alasan yang kuat dan jelas.
Setiap selesai melakukan kegiatan mahasiswa peserta KKNM diwajibkan
mengisi buku harian yang telah disediakan.
Peranan Mahasiswa peserta KKNM di Lapangan
a) Pemberi informasi,
b) Penumbuh motivasi,
c) Pelancar proses difusi inovasi pembangunan, dan,
d) Penghubung antar sistem pelaksanaan pembangunan.
14
3.2.6. Bimbingan dan Pemantauan
Bimbingan dan pemantauan tujuannya adalah untuk memberikan arahan dan
membantu memecahkan masalah yang dihadapi mahasiswa dalam melakukan tugas
sehari-hari sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Kegiatan bimbingan dan
pemantauan dilakukan oleh DPL dari masing-masing kelompok mahasiswa. DPL
wajib memberikan bimbingan dan pemantauan dan harus mengetahui semua program
yang direncanakan oleh mahasiswa dan selalu mengikuti perkembangan
pelaksanaannya.
Dengan adanya bimbingan tersebut kegiatan mahasiswa dapat terarah dan
terawasi sehingga dapat memberikan motivasi kerja mahasiswa. Setiap kali melakukan
bimbingan DPL diharuskan melakukan pengecekan dengan melalui buku harian dan
memberikan tanda tangan pada buku harian tersebut.
Peranan Dosen Pembimbing Lapangan :
a) Motivator,
b) Pembina, pengarah, dan penasehat,
c) Penilai kegiatan mahasiswa di lapangan.
Tugas Dosen Pembimbing Lapangan :
a) Sebagai trainer (pelatih),
b) Mengadakan orientasi, pengamatan, dan studi wilayah/kelembagaan,
c) Membantu memperlancar dan mendayagunakan proses pendekatan sosial,
d) Menjaga dan membina disiplin mahasiswa,
e) Membimbing mahasiswa dalam setiap langkah operasional KKNM di lapangan,
f) Membentuk iklim untuk timbulnya kreativitas dan motivasi mahasiswa,
g) Menampung segala permasalahan dan hambatan yang dihadapi mahasiswa serta
memberikan saran dan bantuan,
h) Menjadi penghubung antara mahasiswa dengan Tim Pelaksana, pemerintah/instansi,
tokoh masyarakat serta membina antar sesama mahasiswa,
i) Memantau, mengendalikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan dan tingkah laku
mahasiswa baik secara individual maupun kelompok,
j) Membimbing mahasiswa dalam penulisan laporan, menilai kegiatan dan
menentukan prestasi keberhasilan mahasiswa,
k) Membuat laporan tertulis kegiatan bimbingan yang telah dilakukan secara periodik.
Materi Bimbingan
a) Teknik dan metode pendekatan sosial kepada lembaga dan masyarakat,
b) Teknik serta metode identifikasi dan inventarisasi masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa, lembaga/instansi, dan masyarakat,
c) Berbagai alternatif pemecahan masalah dan teknik metode pemecahannya,
d) Teknik dan metode perencanaan dan pelaksanaan program KKNM di lapangan,
e) Ciri-ciri individu dan sistem sosial budaya khalayak sasaran serta kondisi
kelembagaan mitre kerja KKNM,
f) Materi lain dalam pengendalian, pengertian, dan dorongan semangat kepada
mahasiswa selama mereka melakukan tugas KKNM.
15
Pemantauan
Pemantauan merupakan rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan dari
keseluruhan pelaksanaan program KKNM. Prinsip pendidikan. yang
berkesinambungan serta perkembangan masalah pembangunan yang tiada hentinya,
menyebabkan pelaksanaan KKNM harus selalu disempurnakan dari satu periode ke
periode selanjutnya serta dari tahun akademik yang satu ke tahun akademik
berikutnya.
Tahap Pemantauan itu adalah :
1) Tahap perencanaan,
2) Tahap persiapan,
3) Tahap pelaksanaan lapangan,
4) Tahap pelaporan,
5) Tahap tindak lanjut.
Dari lima tahap tersebut yang perlu diperhatikan di dalam pelaksanaan
pemantauan ini perlu dilibatkan :
- Dosen Pembimbing Lapangan,
- Pengelola KKNM,
- Pimpinan Perguruan Tinggi,
- Pejabat Pemerintah/Instansi setempat,
- Tokoh masyarakat setempat.
3.2.7. Lokakarya Akhir
Akhir kegiatan KKNM semua mahasiswa peserta diwajibkan untuk membuat
laporan baik itu berupa laporan kelompok maupun laporan kegiatan individu. Laporan
ini harus di presentasikan dulu dalam Lokakarya akhir yang waktunya telah
ditentukan. Dalam Lokakarya akhir hasil kegiatan tersebut didiskusikan dengan
mahasiswa peserta, DPL, pemerintah setempat dan tokoh masyarakat agar segala
sesuatu yang telah dilaksanakan mahasiswa dapat diketahui. Laporan tersebut
merupakan salah satu pertanggungjawaban ilmiah dari seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan..
Kegiatan lokakarya ini dimaksudkan untuk menjaring hasil karya program
kerja mahasiswa di lokasi masing-masing, sekaligus mengevaluasi sampai sejauh mana
pelaksanaan, hambatan, masalah dari program kerja yang telah dilaksanakan serta cara
penanggulangan yang sudah dilakukan mahasiswa bersama masyarakat setempat.
3.2.8. Pemulangan Mahasiswa
Pemulangan mahasiswa dilakukan pada akhir bulan dari masing-masing
periode pelaksanaannya. KKNM Periode I selesai pada bulan Juni, Periode II selesai
pada akhir bulan Agustus dan Periode III selesai pada bulan Desember. Mahasiswa
diperbolehkan pulang apabila semua kewajiban pelaksanaan KKNM telah
dilaksanakan dan sepengetahuan DPL.
16
3.2.9. Pelaporan Program KKNM
Semua kegiatan yang dilaksanakan baik itu oleh mahasiswa atau DPL harus
dilaporkan hasilnya. Dengan adanya laporan ini diharapkan evaluasi pelaksanakan
KKNM dapat berjalan dengan baik dan dapat menjadi pertimbangan untuk
pelaksanaan KKNM berikutnya. Laporan yang harus dibuat meliputi antara lain :
1) Laporan bimbingan dari dosen pembimbing lapangan,
2) Laporan secara kelompok mahasiswa,
3) Laporan individual mahasiswa,
4) Laporan program KKNM secara keseluruhan.
17
BAB IV
EVALUASI
4.1. Penilaian Prestesi Kegiatan Mahasiswa
KKNM sebagai mata kuliah intrakurikuler wajid di Perguruan Tinggi untuk
jenjang strata-1, maka penilaian terhadap mahasiswa dilakukan secara akademik.
Penilaian meliputi 3 (tiga) unsur pendidikan yaitu : pengetahuan , sikap dan
ketrampilan. Kegiatan KKNM merupakan rangkaian proses yang memiliki tahapan
kegiatan. Berdasarkan hal tersebut, maka penilaian terhadap mahasiswa merupakan
gabungan dari nlial-nilai yang dapat dicapai oleh mahasiswa dari setiap tahapan
kegiatan. Adapun pokok-pokok penilaian terhadap prestasi mahasiswa tersebut
meliputi : Komponen yang dinilai, bobot komponen yang dinilai, penilai dan cara
penilaian, serta penentu prestasi/nilai akhir.
Komponen yang dinilai :
Komponen yang dinilai meliputi kegiatan : pembekalan, ujian pembekalan,
pelaksanaan kegiatan dan laporan.
1. Pembekalan
Pembekalan merupakan tambahan pengetahuan dan ketrampilan. Pembekalan
merupakan prasyarat untuk .dapat mengikuti kegiatan lapangan. Konsekuensi dari
penetapan pembekalan sebagai prasyarat operasional, maka pada akhir pembekalan
diberi nilai berdasarkan kehadiran mahasiswa dalam pembekalan.
2. Ujian pembekalan
Penilaian terhadap mahasiswa peserta KKNM juga dilakukan terhadap pengetahuan
teori praktis yang dituangkan dalam bentuk tes sumatif.
3. Pelaksanaan kegiatan lapangan
Kegiatan ini mencakup kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program kerja
mahasiswa.
a. Perencanaan program kerja
Kegiatan ini mencakup kemampuan mahasiswa dalam merencanakan program
kerja lapangan yang terdiri antara lain :
1. Pengumpulan dan analisis data,
2. Perumusan masalah,
3. Pemilihan alternatif pemecahan masalah,
4. Penetapan tujuan kegiatan,
5. Pemilihan metode untuk pencapaian tujuan,
6. Rumusan dan jadual kerja,
7. Prosedur penyusunan perencanaan program kerja.
b. Pelaksanaan Program Kerja
Kegiatan ini meliputi disiplin, kerjasama, penghayatan dan pelaksanaan.
Disiplin antara lain kepatuhan terhadap kewajiban tinggal di desa, ketepatan
penggunaan, waktu dan kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku. Kerjasama antara
lain meliputi kemampuan untuk bekerjasama dengan sesama mahasiswa, masayarakat,
tokoh masyarakat dan penjabat pemerintahan dan juga kemampuan untuk mengadakan
kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lain (interdisipliner). Penghayatan
merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lokasi
18
KKNM, kemampuan melakukan pendekatan terhadap masyarakat dan kemampuan
menanggapi permasalahan desa/lokasi tempat KKNM. Pelaksanaan adalah
kemampuan memanfaatkan dan menggali, mengungkapkan dan memecahkan masalah
desa, ketrampilan melaksanakan program, pengembangan dan pembangunan desa dan
kemampuan mengevaluasi keberhasilan program yang telah direncanakan.
4. Laporan
Laporan akhir dibagi dua macam yaitu, laporan akhir kelompok dan laporan
akhir individual. Laporan ditulis secara metodologis dan konseptual sesuai dengan
aturan keilmuan.
Perhitungan komponen penilaian meliputi :
1) 25% untuk penilaian kuliah pembekalan yang terbagi ke dalam. 10% untuk
kehadiran kuliah pembekalan dan 15% hasil dari ujan pembekalan.
2) 60% kegiatan lapangan, terbagi ke dalam 15% nilai perencanaan program, 30 %
nilai pelaksanaan program kerja dan 15% untuk sikap dan perilaku selama di
lapangan. .
3) 15 % untuk nilai laporan akhir (5% nilai kelompok dan 10% laporan individu). Cara
penilaian yang digunakan adalah gabungan antara Penilaian Acuan Patokan (PAP)
dan Penilaian Acuan Normal (PAN) dengan kriteria sebagai berikut :
80-100%=A, 68-79% =B, 56-67%=C, 45-55%=D, <45%=E.
Evaluasi Program KKNM secara Keseluruhan
- Evaluasi pencapaian tujuan KKNM
Dari pencapaian tujuan KKNM, yang paling penting perlu di evaluasi adalah
pencapaian tujuan dari ketiga sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat dan pemerintah
daerah, serta perguruan tinggi.
- Evaluasi proses pelaksanaan program KKNM
Pelaksanaan KKNM dapat dievaluasi baik perencanaannya, pelaksanaannya,
hasilnya, maupun faktor-faktor pendorong dan penghambatnya, apakah sudah
sesuai . dengan Pedoman KKNM.
- Evaluasi dampak pelaksanaan KKNM
Evaluasi ini dilakukan untuk melihat apakah KKNM telah memberikan manfaat
yang berarti terhadap pembangunan serta pengembangan Perguruan Tinggi.
Tentunya pelaksanaan evaluasi ini dapat dilakukan terhadap program KKNM yang
berkesinambungan.
19
BAB V
PENUTUP
Apabila dirasakan perlu dilakukan penanganan lanjutan setelah selesainya
pelaksanaan KKNM, maka dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut baik sebagai
program pengabdian kepada masyarakat oleh dosen maupun penempatan mahasiswa
KKNM lain pada periode berikutnya. Hal-hal lain yang perlu dipersiapkan dalam
pelaksanaan kegiatan pasca KKNM tersebut ditentukan kemudian.
Hal-hal yang belum diatur dalam Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
Mahasiswa Universitas Padjadjaran ini, akan disampaikan dalam ketentuan tersendiri.
Divisi Pengelolaan dan Pegembangan
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM)
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Padjadjaran
Jalan Banda No. 40 Telp. (022) 4216488 Fax. (022) 4203901
Bandung – 40115
Homepage : www.lpmunpad.unpad.ac.id;
e-mail : lpmunpad@unpad.ac.id

Sunday 16 May 2010

Kejujuran itu penting

Kejujuran itu sangat indah persoalannya adalah cara menyampaikannya... kejujuran adalah pintu masuk pada ilmu kepemimpinan... karena tidak mungkin bisa adil orang yang tidak jujur...

MASALAH ITU SEMENTARA

MASALAH ITU SEMENTARA

Ia hanya menjadi permanen bagi orang yang menganggapnya permanen.

Paku yang memantek seseorang ke papan gosok di mana dia berada sekarang adalah perasaan bahwa masalah-masalahnya saat ini adalah permanen, sedangkan keberhasilan dan kebahagiaannya hanyalah sementara.


………..

Kita tidak mungkin membebaskan diri dari masalah,
karena masalah adalah penghormatan kepada kita.


Tuhan Yang Maha Perkasa menjamin bahwa tidak ada orang yang akan dimasukkan ke dalam masalah yang tidak bisa diatasinya. Sehingga, masalah apa pun yang kita masuki, adalah masalah yang telah ditetapkan berada di bawah kemampuan kita.

Tetapi, masalah sekecil apa pun, akan menjadi penghambat kemajuan dan bahkan menjadi pengerdil masa depan, bagi orang yang memilih untuk tidak menghormati dirinya sendiri, dan tidak mempercayai jaminan Tuhan.

Ambillah seburuk-buruknya keadaan, kemudian taruhlah pribadi dengan hati yang bening, pikiran yang bersih, dan perilaku yang indah – kedalam masalah itu. Dan Anda akan segera melihat keadaan yang tadinya dikeluhkan orang itu – menjadi keadaan yang memuliakan banyak orang.

Ambillah sebaik-baiknya keadaan, kemudian taruhlah pribadi dengan hati yang pengeluh, pikiran yang tidak malu diperhatikan Tuhan, dan perilaku yang penuh ketidak-jujuran. Dan Anda akan segera melihat keadaan yang tadinya didiamkan orang banyak – menjadi keadaan yang sudah disentuh ujung api neraka.

...........


Sahabat saya yang baik hatinya,

Bukan kurangnya kemampuan yang melemahkan kehidupan,
tetapi tidak cukupnya kesungguhan untuk menggunakan kemampuan yang ada.

Bukan tidak adanya modal yang menghalangi pengembangan kehidupan, tetapi kurangnya penghormatan kepada diri sendiri sebagai modal utama pembaru kehidupan.


Pribadi yang lemah, dipermak oleh lingkungan.
Pribadi yang kuat, merancang lingkungan.

Bukan lingkungannya, pribadinya!

Bukan orang lain, Anda!
Semua masalah Anda itu sementara, jiwa Anda yang mulia itulah yang akan hidup permanen, yang berhak merajai kehidupan dunia dan kehidupan sesudah ini.

Anda adalah jiwa kecintaan Tuhan.

Anda sadari atau tidak, Anda kecintaan Tuhan.

Maka bersikaplah, berpikirlah, dan berlakulah yang pantas bagi jiwa yang dicintai Tuhan.

Anda adalah jiwa yang sangat dicintai Tuhan.

………..

Sahabat saya yang hatinya baik, begitu dulu ya?

Sampai kita bertemu dalam Golden Moment dan Super Notes berikutnya, yang saya susunkan sebagai pendamping pertimbangan bagi kebahagiaan Anda dan keluarga tercinta.

Mudah-mudahan Tuhan memudahkan kita untuk menerima pengertian-pengertian baru yang membaikkan kehidupan, dan melepaskan kita dari keraguan, ketidak-tegasan, kemalasan dan penundaan.

Mudah-mudahan Tuhan merahmati Anda dan keluarga terkasih dengan pengampunan, kesehatan, dan perlindungan. Mudah-mudahan Tuhan menyegerakan turunnya rezeki-rezeki besar yang telah pantas bagi kerja keras dan kejujuran Anda.

Sampai kita bertemu in person suatu ketika nanti ya? Agar kita bisa berbincang kangen-kangenan sebagai saudara dan sahabat yang saling menasehatkan kebenaran dan kesabaran.

Mohon Anda sampaikan salam sayang dari Ibu Linna dan saya, untuk keluarga Anda tercinta.

Loving you all as always,

Mario Teguh

Sunday 25 April 2010

UJIAN NASIONAL Angka Kelulusan SMA/MA 89,88 Persen

Sabtu, 24 April 2010
JAKARTA (Suara Karya): Angka kelulusan ujian nasional (UN) tingkat SMA/MA tahun 2010 menurun cukup signifikan 4 persen dibanding pada UN 2009 sebesar 93,74 persen menjadi 89,88 persen. Jumlah siswa yang mengulang UN sebanyak 154.079 orang dari 1.522.162 peserta. UN ulangan bakal digelar pada 10-14 Mei 2010.
"Angka kelulusan yang saya sebut adalah kelulusan UN, bukan angka kelulusan siswa. Sebab, siswa juga bisa dinyatakan tak lulus, meski nilai UN-nya lulus, tetapi akhlak dan budi pekertinya tidak baik," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh dalam penjelasan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (23/4).
Menurunnya angka kelulusan UN SMA/MA tahun ini, menurut Muhammad Nuh, salah satu faktor penyebabnya adalah pengawasan UN yang lebih ketat sehingga siswa mengerjakan soal sesuai dengan kemampuan diri. Selain itu, pemerintah daerah juga tidak memiliki target kelulusan tertentu, sehingga pelaksanaan UN berlangsung lebih jujur.
"Contohnya Pemprov Gorontalo yang angka ketidaklulusan atau mengulang UN-nya cukup tinggi, mencapai 46,22 persen, dibanding tahun lalu yang hanya sebesar 1 persen. Hal itu menunjukkan komitmen Pemprov Gorontalo dalam menjalankan pakta kejujuran dan integritas," ujarnya.
Selain itu, angka mengulang yang cukup tinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mencapai 52,08 persen, Maluku Utara sebesar 41,16 persen, Sulawesi Tenggara sebesar 35,80 persen, Kalimantan Tengah 39,12 persen, Kalimantan Timur 30 persen, DI Yogyakarta sebesar 23,7 persen (tahun lalu ketidaklulusan di Yogyakarta sebesar 7 persen).
"Angka ketidaklulusan UN di Yogyakarta yang juga Kota Pelajar ini sungguh mengejutkan. Maklum, pada UN 2009 angka kelulusannya cukup tinggi, mencapai 93 persen," ucap Muhammad Nuh.
Mendiknas menjelaskan, dari 154.079 siswa yang harus mengulang UN, sebanyak 99.433 siswa (69,5 persen) hanya mengulang 1 mata pelajaran, 25.277 siswa mengulang 2 mata pelajaran, 10.034 siswa mengulang 3 mata pelajaran (6,5 persen), 4.878 orang mengulang 4 mata pelajaran (3,2 persen) siswa, 2.548 siswa (1,7 persen) mengulang 5 mata pelajaran, dan 930 siswa (0,6 persen) mengulang 6 mata pelajaran.
Kendati angka ketidaklulusan tahun ini cukup tinggi, menurut Nuh, angka rata-rata nilai UN tahun ini naik menjadi 7,29 dari rata-rata nilai UN 2009 yang sebesar 7,25. "Kenaikannya memang terlihat kecil hanya 0,04, tetapi ini menunjukkan adanya kenaikan kemampuan siswa," ucap Nuh. (Tri Wahyuni)

Friday 16 April 2010

Mungkinkah Manusia itu Mempunyai Pengetahuan

Masalah epistemologis yang sejak dahulu dan juga sekarang menjadi bahan kajian adalah, apakah berpengetahuan itu mungkin ? Apakah dunia (baca: realita) bisa diketahui ? Sekilas masalah ini konyol dan menggelikan. Tetapi terdapat beberapa orang yang mengingkari pengetahuan atau meragukan pengetahuan. Misalnya, bapak kaum sophis, Georgias, pernah dikutip darinya sebuah ungkapan berikut, "Segala sesuatu tidak ada. Jika adapun, maka tidak dapat diketahui, atau jika dapat diketahui, maka tidak bisa diinformasikan."
Mereka mempunyai beberapa alasan yang cukup kuat ketika berpendapat bahwa pengetahuan sesuatu yang tidak ada atau tidak dapat dipercaya. Pyrrho salah seorang dari mereka menyebutkan bahwa manusia ketika ingin mengetahui sesuatu menggunakan dua alat yakni, indra dan akal. Indra yang merupakan alat pengetahuan yang paling dasar mempunyai banyak kesalahan, baik indra penglihat, pendengar, peraba, pencium dan perasa. Mereka mengatakan satu indra saja mempunyai kesalahan ratusan. Jika demikian adanya, maka bagaimana pengetahuan lewat indra dapat dipercaya ? Demikian pula halnya dengan akal. Manusia seringkali salah dalam berpikir. Bukti yang paling jelas bahwa di antara para filusuf sendiri terdapat perbedaan yang jelas tidak mungkin semua benar pasti ada yang salah. Maka akalpun tidak dapat dipercaya. Oleh karena alat pengetahuan hanya dua saja dan keduanya mungkin bersalah, maka pengetahuan tidak dapat dipercaya.
Pyrrho ketika berdalil bahwa pengetahuan tidak mungkin karena kasalahan-kesalahan yang indra dan akal, sebenarnya, ia telah mengetahui (baca: meyakini) bahwa pengetahuan tidak mungkin. Dan itu merupakan pengetahuan. Itu pertama. Kedua, ketika ia mengatakan bahwa indra dan akal seringkali bersalah, atau katakan, selalu bersalah, berarti ia mengetahui bahwa indra dan akal itu salah. Dan itu adalah pengetahuan juga.
Alasan yang dikemukakan oleh Pyrrho tidak sampai pada kesimpulan bahwa pengetahuan sesuatu yang tidak mungkin. Alasan itu hanya dapat membuktikan bahwa ada kesalahan dalam akal dan indra tetapi tidak semua pengetahuan lewat keduanya salah. Oleh karen itu mesti ada cara agar akal dan indra tidak bersalah.
Menurut Ibnu Sina, ada cara lain yang lebih efektif untuk menghadapi mereka, yaitu pukullah mereka. Kalau dia merasakan kesakitan berarti mereka mengetahui adanya sakit (akhir dawa' kay).
" Cogito, ergosum "-nya Descartes.
Rene Descartes termasuk pemikir yang beraliran rasionalis. Ia cukup berjasa dalam membangkitkan kembali rasionalisme di barat. Muhammad Baqir Shadr memasukkannya ke dalam kaum rasionalis. Ia termasuk pemikir yang pernah mengalami skeptisme akan pengetahuan dan realita, namun ia selamat dan bangkit menjadi seorang yang meyakini realita. Bangunan rasionalnya beranjak dari keraguan atas realita dan pengetahuan. Ia mencari dasar keyakinannya terhadap Tuhan, alam, jiwa dan kota Paris. Dia mendapatkan bahwa yang menjadi dasar atau alat keyakinan dan pengetahuannya adalah indra dan akal. Ternyata keduanya masih perlu didiskusikan, artinya keduanya tidak memberika hal yang pasti dan meyakinkan. Lantas dia berpikir bahwa segala sesuatu bisa diragukan, tetapi ia tidak bisa meragukan akan pikirannya. Dengan kata lain ia meyakini dan mengetahui bahwa dirinya ragu-ragu dan berpikir. Ungkapannya yang populer dan sekaligus fondasi keyakinan dan pengetahuannya adalah " Saya berpikir (baca : ragu-ragu), maka saya ada ".
Argumentasinya akan realita menggunakan silogisme kategoris bentuk pertama, namun tanpa menyebutkan premis mayor. Saya berpikir, setiap yang berpikir ada, maka saya ada.
Keraguan al Ghazzali.
Dari dunia Islam adalah Imam al Ghazzali yang pernah skeptis terhadap realita, namun iapun selamat dan menjadi pemikir besar dalam filsafat dan tashawwuf. Perkataannya yang populer adalah " Keraguan adalah kendaraan yang mengantarkan seseorang ke keyakinan ".
Sumber Dana Alat Pengetahuan.
Setelah pengetahuan itu sesuatu yang mungkin dan realistis, masalah yang dibahas dalam lliteratur-literatur epistimologi Islam adalah masalah yang berkaitan dengan sumber dan alat pengetahuan. Sesuai dengan hukum kausaliltas bahwa setiap akibat pasti ada sebabnya, maka pengetahuan adalah sesuatu yang sifatnya aksidental -baik menurut teori recolection-nya Plato, teori Aristoteles yang rasionalis-paripatetik, teori iluminasi-nya Suhrawardi, dan filsafat-materialisnya kaum empiris- dan pasti mempunyai sebab atau sumber. Tentu yang dianggap sebagai sumber pengetahuan itu beragam dan berbeda sebagaimana beragam dan berbedanya aliran pemikiran manusia. Selain pengetahuan itu mempunyai sumber, juga seseorang ketika hendak mengadakan kontak dengan sumber-sumber itu, maka dia menggunakan alat.
Para filusuf Islam menyebutkan beberapa sumber dan sekaligus alat pengetahuan, yaitu :
1. Alam tabi'at atau alam fisik
2. Alam Akal
3. Analogi ( Tamtsil)
4. Hati dan Ilham
Islam dan Sumber-sumber Pengetahuan
Dalam teks-teks Islam -Qur'an dan Sunnah- dijelaskan tentang sumber dan alat pengetahuan:
1. Indra dan akal
Allah swt. berfirman, "Dan Allah yang telah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian, sementara kalian tidak mengetahui sesuatu pun, dan (lalu) Ia meciptakan untuk kalian pendengaran, penglihatan dan hati ( atau akal) agar kalian bersyukur ". (QS. al-Nahl: 78).
Islam tidak hanya menyebutkan pemberian Allah kepada manusia berupa indra, tetapi juga menganjurkan kita agar menggunakannya, misalnya dalam al-Qur'an Allah swt. berfirman, "Katakanlah, lihatlah segala yang ada di langit-langit dan di bumi." (QS. Yunus: 101 ). Dan ayat-ayat yang lainnya yang banyak sekali tentang anjuran untuk bertafakkur. Qur'an juga dalam membuktikan keberadaan Allah dengan pendekatan alam materi dan pendakatan akal yang murni seperti, "Seandainya di langit dan di bumi ada banyak tuhan selain Allah, niscaya keduanya akan hancur." (QS. al-Anbiya': 22). Ayat ini menggunakan pendekatan rasional yang biasa disebut dalam logika Aristotelian dengan silogisme hipotesis.
Atau ayat lain yang berbunyi, "Allah memberi perumpamaan, seorang yang yang diperebutkan oleh banyak tuan dengan seorang yang menyerahkan dirinya kepada seorang saja, apakah keduanya sama ?" (QS. al-Zumar: 29)
2. Hati
Allah swt berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, niscaya Ia akan memberikan kepada kalian furqon." (QS. al-Anfal: 29) Maksud ayat ini adalah bahwa Allah swt. akan memberikan cahaya yang dengannya mereka dapat membedakan antara yang haq dengan yang batil.
Atau ayat yang berbunyi, "Dan bertakwalah kepada Allah maka Ia akan mengajari kalian. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. al-Baqarah: 282). Dan ayat-ayat yang lainnya.

Friday 2 April 2010

KOPERASI

ndonesia Tidak lagi “nyaman” untuk koperasi. Perang kepentingan yang menjadi biang keladi kehancuran hampir semua sendi bangsa mewabah di gerakan sosial ekonomi yang paling dianggap “demokratis” ini. Tidak ada yang lebih buruk dari sebuah doktrin komunal tentang kepentingan kelompok yang terus mereduksi kekuatan gerakan koperasi. Sejarah membuktikan bahwa koperasi dengan segala manifestasinya tidak pernah lepas dari intervensi politik. Pendekatan kepada kekuasaan yang kemudian menggejala di hampir semua level birokrasi semakin memperlemah posisi tawar koperasi dalam proses sublimasi konsep ekonomi yang mengusung persamaan martabat dan hak manusia sebagai fundamen dasar gerakan arus bawah ini.

Demonologi koperasi sepertinya semakin kronis di tubuh koperasi menyusul ontran-ontran dalam wadah tunggal gerakan koperasi, Dekopin. Belum lagi peran gerakan pemuda koperasi yang dinilai kian melemah. Bukan hal yang aneh jika kemudian organisasi – organisasi yang mewadahi pemuda koperasi terkesan tidak mampu berbuat banyak, karena memang pemuda koperasi dianggap sebagai komuditas politik untuk kepentingan segelintir orang. Asumsi ini sama sekali bukan disebabkan oleh sentimen atau keberpihakan terhadap seseorang atau kelompok tapi didasarkan oleh fakta bahwa asset organisasi pemuda koperasi yang sedemikian banyak tidak dapat dinikmati oleh gerakan koperasi. Wajar jika angkatan muda tidak mampu berbuat banyak, karena memang perebutan kekuasaan terus berlanjut dalam kelembagaan-kelembagaan vital koperasi yang seharusnya menjadi motor penggerak gerbong – gerbong gerakan koperasi. Sebut saja kasus Dekopin yang tak kunjung selesai, Kopindo yang dililit hutang sampai hampir tidak mampu mengeluarkan biaya operasional untuk pengurus dan karyawanya atau FKKMI yang entah sampai kapan di bayang-bayangi kasus Dialog Budaya yang tidak begitu sukses di Yogyakarta. Siapa lagi? Hanya organisasi-orgainisasi regional seperti HKMY ( DIY), HKMS ( Jateng), dan AKMM (Jatim) yang sepertinya masih mampu mengawal arah perjuangannya meskipun dengan berbagai kendala.

Ironis memang, ditengah keterpurukan gerakan koperasi Indonesia para petualang politik masih saja mengobok-ngobok Dekopin yang menurut Pak Bus ( Bustanil arifin) adalah rohnya gerakan koperasi Indonesia. Virus korupsi dan pelanggaran pidana moral lainya di diagnosa sudah mencapai stadium akut di komponen vital koperasi.

Kenapa Dekopin sedemikian rapuh bahkan terkesan tidak berguna?. Kewenangan yang sentralistik gerakan koperasi yang dipegang Dekopin sebagai wadah tunggal koperasi menyebabkan organisasi yang di lahirkan pada konggres koperasi di Tasikmalaya itu sedemikian powerfull secara ekonomi dan politik. Muncullah para petualang politik yang tergoda untuk menggerogoti Dekopin secara idealisme dan finansial. Coba kita lihat apa yang dilakukan wadah tunggal kita tercinta saat Pasal 33 UUD 45 diamandemen dengan argumen yang sangat dangkal, kita semua tahu siapa dibalik semua ini? Kapitalisme global. Politikus-politikus, para wakil rakyat yang pro pasar dan berpikiran liberal dengan mudahnya menghapus mata rantai sejarah perjuangan bangsa dan harapan Indonesia dimasa datang hanya karena bisikan-bisikan destruktif penjahat-penjahat ekonomi. Fungsi advokasi Dekopin untuk dataran praktis sangat lemah. Regulasi-regulasi pemerintah yang pro pasar tidak mendapatkan perlawanan idealis yang semestinya, memang itu bukan hanya tanggung jawab Dekopin saja namun semestinya organisasi koperasi terbesar di Indonesia inilah yang menjadi detonatornya bersama pemuda koperasi.

Seiring dengan suburnya pemikiran-pemikiran pragmatis dan oportunis koperasi dan UKM semakin terpojok karena tidak punya tempat baik dalam wilayah politik maupun ekonomi, padahal fakta membuktikan sector KUKM jauh lebih mampu bertahan di tengah krisis di banding perusahaan skala besar. Kontraksi ekonomi nasional yang mencapai 12,6% pada tahun 1998 ternyata tidak terjadi pada wilayah sentra-sentra Industri kecil dan koperasi. Menghadapi musuh di depan mata seperti inipun Dekopin dan pemuda koperasi tidak melakukan gerakan yang berarti, diam seolah menunggu kehancuran sistem ekonomi yang pernah disebut sokoguru perekonomian Indonesia ini.

Belum lagi regulasi lain yang merugikan sector KUKM seperti penurunan pajak untuk gula dan beberapa produk lain yang sudah pasti akan mendesak pasar lokal.
Terakhir UU koperasi yang seyogyanya sudah dibahas pada tahun ini ternyata masuk kedalam urutan kategori tidak prioritas pada rencana pembahasan UU oleh MPR/DPR. Ini mengindikasikan jika UU Koperasi itu tidak akan di bahas tahun ini mungkin akan diwariskan kepada pemerintahan yang akan datang atau tidak sama sekali. Apa yang Dekopin lakukan dan gerakan koperasi susun? Nihil tidak ada. Dekopin sibuk dengan rebutan kekuasaanya dan kita hanya diam dengan kondisi yang serba carut-marut ini.

Belum lagi kasus DEKOPIN selesai meskipun sudah diadakan RAS versi pemerintah dengan Bapak Adi Sasono sebagai pemenangnya upaya-upaya rekonsiliasi gerakan pemuda banyak koperasi mengalami kendala. Indikasi upaya mempolitisasi gerakan pemuda koperasi menjadi trend, seperti ikut-ikutan seniornya, pemuda sibuk tarik-ulur kepentingan, ambil contoh RAT KOPINDO yang sangat kental nuansa politik, sampai diwarnai aksi WO dari beberapa delegasi dan menyisakan kubu-kubu sentral yang meskipun masih malu-malu tapi saling berupaya memperkuat posisi. Demikian juga Munas FKKMI di Unbraw Malang, 22-24 Desember 2005 lalu. Meskipun tidak seketat RAT KOPINDO karena skalanya berbeda namun embrio politisasi itu ternyata mulai muncul.

Selama pengaruh politik dan kepentingan pribadi masih bermain dalam gerakan koperasi selama itu juga sokoguru perekonomian hanya akan jadi slogan. Pembersihan menyeluruh harus sesegera mungkin dilakukan. Politikus oportunis yang menggunakan koperasi sebagai kendaraan politik sudah waktunya untuk tidak mendapat tempat. Intervensi pemerintah sedapat mungkin diminimalisir. Dengan langkah-langkah kongkrit ini koperasi dapat melakukan reformasi kelembagaan, idealisme sekaligus ekonomi. Kemajuan yang berarti akan dapat dicapai jika seluruh komponen terutama sektor ekonomi mendukung terciptanya kondisi yang kondusif untuk perkembangan koperasi.

Monday 15 March 2010

PENYAKIT YANG ADA PADA DIRI MANUSIA

          Secara garis besar penyakit yang menjangkit manusia ada 2 macam, yakni penyakit jasmani (badan) dan penyakit rokhani (penyakit hati).
  • penyakit jasmani (badan)
 Penyakit ini disebabkan karena  berbagai faktor seperti virus, bakteri, kuman dan lain-lain seperti halnya tipes, gudik, flu dan lain sebgaianya. penyakit semacam ini akan bisa langsung dirasakan oleh penderita dengan kata lain yang paling lebih tahu dahulu adalah si penderita.
  • penyakit rokhani (hati)
         Penyakit rokhani atau yang sring dikenal dengan nama penyakit hati, merupakan penyakit yang di derita oleh manusia dan sering sekali manusia tidak sadar kalau dia sedang terkena penyakit ini. dalam bahasa lain bahwa yang pertama kali mengetahui penyakit ini ada atau tidak adalah orang lain, diantara penyakit hati adalah iri, riya', dengki dan lain sebagainya. sebetulnya PR besar bagi kita untuk mampu menyembuhkan bahkan memberantas penyakit semacam ini, kalau dalam penyakit jasmani ada dokter yang mampu menyembuhkan pastilah ada dokter juga yang mampu menyembuhkan penyakit hati. sebenarnya yang paling bisa menyembuhkan penyakit hati ini adalah si penderita, namun persoalannya adalah bagaimana kita mampu untuk menyembuhkan kita mengetahuinya terjangkit atau tidaknya aja sulit. langkah-langkahnya adalh :
  1. interopeksi dan sharing pada teman, keluarga dan orang-orang disekeliling kita, jangan malu dan sungkan untuk meminta masukan dan kritikan dari mereka.
  2. selanjutnya bersambung aja yach lagi gak mood nich....

Wednesday 10 March 2010

INTEROPEKSI

Tips Cara Mengatasi Emosi Meredam Amarah/Marah Yang Dapat Merugikan Kita Dan Orang Lain

Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, dll di sekitarnya.
Banyak orang bilang kalau menyimpan emosi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari orang yang rutin emosian. Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau emosi sebaiknya segera dihilangkan atau disalurkan pada hal-hal yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.
Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengandalikan emosinya :
1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.
2. Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.
3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dsb.
6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.
7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain. dsb...
A. Beberapa Cara Untuk Meredam Emosi / Amarah Diri Sendiri by organisasi.org :
1. Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana anda menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas anda akan cengar-cengir sendiri.
2. Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman
Jika sedang marah alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi anda. Jika emosi agak memuncak mingkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.
3. Mencari Kesibukan Yang Disukai
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main ps2 winning eleven, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chating, chayang-chayangan dengan kekasih pujaan hati, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, make narkoba, dan lain sebagainya.
4. Curahan Hati / Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, isteri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.
5. Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi
Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.
6. Ingin Menjadi Orang Baik
Orang baik yang sering anda lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang kalau marah tetap tenang, langsung ke pokok permsalahan, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti anda ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Kalau ingin jadi penjahat, ya terserah anda.
7. Cuek Dan Melupakan Masalah Yang Ada
Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan anda. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : ya ampun.... sama yang kayak begini aja kok bisa marah, nggak penting banget sich...
8. Berpikir Rasional Sebelum Bertindak
Sebelum marah kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut anda layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena diliatin sama orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.
9. Diversifikasi Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup
Semakin banyak cita-cita dan impian hidup anda maka semakin banyak hal yang perlu anda raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup anda setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga.
10. Kendalikan Emosi Dan Jangan Mau Diperbudak Amarah
Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan cuek terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar anda dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.
B. Cara Untuk Meredam Emosi / Amarah Orang Lain by organisasi.org :
Untuk meredam amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit. Cukup dengarkan apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan banyak hiraukan dan dimasukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan. Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah beban pikiran kita.
Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya. Lawan api dengan air, jangan lawan api dengan api. Semoga berhasil menjinakkan emosi rasa marah anda.

Monday 8 March 2010

My Ambition

Dalam menjalani hidup sudah selayaknya setiap manusia mempunyai sebuah cita-cita yang diangankan sejak kecil. Begitu pula dengan Irwan sebutan nama yang sering dilontarkan untuk saya. Pernah suatu ketika pada masa kanak-kanak saya mempunyai sebuah cita-cita untuk menjadi seorang Polisi, namun dalam perkembangannya ternyata profesi itu cukup rawan dalam pandangan saya. Dalam artian penuh resiko bukan cuma di dunia saja melainkan di akhirat. Saya ingat sabda Nabi yang mengatakan :


كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُلٌ عَنْ رَعِيَتِهِ... او كما قال

Yang kurang lebih artinya : “setiap kalian adalah pengembala, dan setiap kalian akan ditanya atas apa yang kalian gembalakan”

Hadis diatas merupakan pengingat bahwa kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini harus senantiasa menjaga amanah, yakni semua apa yang telah diberikan kepada kita, kita harus bersyukur dan mempergunkan sebagaimana fungsinya termasuk anggota tubuh kita.

Namun bukan berarti profesi selain polisi tidak menanggung resiko, hanya saja profesi Polisi menurut pendapat saya terlalu tidak sesuai dengan hati nurani. Dalam perkembangannya saya mengalami kevacuman dalam bidang keilmuan dan organisasi yang luar bisaa pada saat duduk di bangku MTS, kehidupan saya hanya sekedar berangkat sekolah tanpa ada kegiatan ekstra yang lain, seperti Osis, Pramuka dan kegiatan-kegiatan yang lain. Memang pada saat itu masa-masa yang paling menjenuhkan dalam kehidupan saya.

Selang beberapa tahun saya memasuki bangku SMA/MA kehidupan saya tidak serta merta langsung berubah, namun melalui beberapa proses panjang. Diantara motivasi saya adalah saya selalu teringat tauziyah yang disampaikan oleh guru saya yakni KH. Achmad Chalwani Nawawi, menjelaskan sebuah hadis yang pernah dikutip oleh Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin Juz awal :

وَمَا أُتِيَ العَالِمُ عِلمًا اِلاَّ وَهُوَ شَابٌ... او كما قال

Yang kurang lebih artinya : “dan seorang alim tidak akan diberi ilmu kecuali ketika ia masih muda”.

Sejak saat itu kemudian aku sejenak berfikir dan aku harus mengubah hidup saya agar lebih baik. Sebenarnya saya berkeinginan untuk masuk Osis pada waktu itu, namun ternyata tidak ada kesempatan bagi saya. Hanya kemudian saya berinisiatif untuk menekuni dunia Pramuka hingga kemudian akhirnya saya ditunjuk untuk menjadi Dewan Ambalan pada waktu itu. Mulai dari sanalah saya berproses yang Alhamdulillah lantas saya bisa berkembang dalam hal organisasi.

Karena jasa pramuka saya sempat pernah dikirim ke Cibubur mengikuti Pramuka Santri Nusantara mewakili Purworejo bersama teman-teman saya. Sejak saat itu terlintas olehku bahwa ternyata kehidupan tidak seberat yang aku pikirkan sebelumnya. Jika kita berusaha maka disitu Allah akan kasih jalan, karena hakikatnya dunia ini hanya merupakan sarana untuk menuju akherat, senada dengan hadis nabi yang mengatakan :

الدنيا مزرعة الاخرة

Dunia adalah ladang bagi akhirat



Maka bisa ditarik benang merah jika kita melakukan amal di dunia dengan niat untuk akhirat maka kita akan mendapatkan kedua-duanya, namun sebaliknya jika kita beramal hanya untuk dunia saja maka dunialah yang semata-mata kita peroleh. Seperi halnya jika kita menanam padi maka secara otomatis rumput akan tumbuh sendiri tanpa kita tanam, namun jika kita hanya menanam rumput mustahil akan tumbuh padi.

Hari ini saya telah duduk sebuah Perguruan Tinggi Islam Swasta yakni STAI An-Nawawi, maka paradigma berfikir saya harus sudah berubah dari yang dulu. Ketika masa kecil saya pernah bercita-cita menjadi Polisi, sekarang saya tidak memaknai sebuah cita-cita dengan makna sempit dan parsial seperti dahulu, menurutku cita-ita tidak terbatas pada profesi atau pekerjaan apapun. Karena cita-cita adalah sebuah harapan, angan-angan dan impian sebagai motivator untuk menjadi lebih baik.

Yang menjadi cita-citaku sekarang ini hanyalah bagaimana aku harus menjadi orang baik yang professional dibidangnya. Maka semua saya serahkan kepada Allah terserah Allah yang meletakkan saya dimanapun, namun yang penting dimanapun saya berada saya harus menjadi orang baik yang sukses dibidangnya. Karena sebenarnya manusia yang mulia di hadapan-Nya adalah orang yang paling bertaqwa, sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Hujurat ayat 13 :

 ••           •      •   

Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Maka sekali lagi cita-cita bagi saya bukanlah hanya sekedar mempunyai sebuah profesi saja. Namun cita-cita adalah sebagai pendobrak kemajuan diri, agama dan bangsa. Diakui atau tidak islam atau lebih khusus NU sebagai organisasi yang kita anut sekarang mengalami kemunduran yang sangat luar bisaa. Maka sudah saatnya kita mengubah pradigma berfikir kita bukan hanya memikirkan diri kita harus menjadi apa, namun harus berfikir kita itu nanti akan berbuat apa untuk agama dan bangsa kita. Tidak mustahil bangsa kita akan hancur kalau kita memaknai sebuah cita-cita hanya dalam batasan profesi karena profesi bisa dibeli dengan uang, jika begitu maka tunggulah kehancurannya, wallahu a’lam.

Saturday 6 March 2010

AJI SAKA SANG PENAKLUK KEDZALIMAN

Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan yang diperintah oleh raja bernama Prabu Dewata Cengkar yang buas dan suka makan manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang manusia yang dibawa oleh Patih Jugul Muda. Sebagian kecil dari rakyat yang resah dan ketakutan mengungsi secara diam-diam ke daerah lain.

Di dusun Medang Kawit ada seorang pemuda bernama Aji Saka yang sakti, rajin dan baik hati. Suatu hari, Aji Saka berhasil menolong seorang bapak tua yang sedang dipukuli oleh dua orang penyamun. Bapak tua yang akhirnya diangkat ayah oleh Aji Saka itu ternyata pengungsi dari Medang Kamulan. Mendengar cerita tentang kebuasan Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka berniat menolong rakyat Medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di kepala Aji Saka berangkat ke Medang Kamulan.

Perjalanan menuju Medang Kamulan tidaklah mulus, Aji Saka sempat bertempur selama tujuh hari tujuh malam dengan setan penunggu hutan, karena Aji Saka menolak dijadikan budak oleh setan penunggu selama sepuluh tahun sebelum diperbolehkan melewati hutan itu.
Tapi berkat kesaktiannya, Aji Saka berhasil mengelak dari semburan api si setan. Sesaat setelah Aji Saka berdoa, seberkas sinar kuning menyorot dari langit menghantam setan penghuni hutan sekaligus melenyapkannya.

Aji Saka tiba di Medang Kamulan yang sepi. Di istana, Prabu Dewata Cengkar sedang murka karena Patih Jugul Muda tidak membawa korban untuk sang Prabu.

Dengan berani, Aji Saka menghadap Prabu Dewata Cengkar dan menyerahkan diri untuk disantap oleh sang Prabu dengan imbalan tanah seluas serban yang digunakannya.

Saat mereka sedang mengukur tanah sesuai permintaan Aji Saka, serban terus memanjang sehingga luasnya melebihi luas kerajaan Prabu Dewata Cengkar. Prabu marah setelah mengetahui niat Aji Saka sesungguhnya adalah untuk mengakhiri kelalimannya.

Ketika Prabu Dewata Cengkar sedang marah, serban Aji Saka melilit kuat di tubuh sang Prabu. Tubuh Prabu Dewata Cengkar dilempar Aji Saka dan jatuh ke laut selatan kemudian hilang ditelan ombak.

Aji Saka kemudian dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan. Ia memboyong ayahnya ke istana. Berkat pemerintahan yang adil dan bijaksana, Aji Saka menghantarkan Kerajaan Medang Kamulan ke jaman keemasan, jaman dimana rakyat hidup tenang, damai, makmur dan sejahtera.

TASAUF ANTARA BENAR DAN TIDAK

banyak kalangan menilai bahwa ajaran tasauf itu menyesatkan, dengan dalih bahwa ajaran itu tidak ada dan tidak diajarkan oleh rosululloh. kalangan ini menilai bahwa tasauf termasuk bid'ah yang sesat.

Wednesday 3 March 2010

Ijarah dalam Islam

A.     Pengertian dan Dasar Hukum Ijarah
1.      Pengertian Ijarah
Perjanjian kerja merupakan akad yang di dalam hukum Islam dimasukkan ke dalam sewa-menyewa. Dalam literatur fiqh, sewa menyewa disebut dengan ijarah. Ijarah berasal dan kata al-ajir, yang berarti al-Iwad (pengganti). Menurut undang-undang kerja Jordania dan Uni Ernirat Arab (UEA), ijarah adalah memberi penyewa kesempatan untuk mengambil pernanfaatan dan barang yang disewa untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakat.[1]
Menurut bahasa, ijarah berarti “upah” atau “ganti” atau “imbalan”. OIeh karena itu, Iafaz ijarah rnernpunyai pengertian umurn yang meliputi upah atas pemanfaatan sesuatu benda. atau imbalan sesuatu kegiatan, atau upah karena melakukan sesuatu aktivitas, sedangkan menurut istilah merupakan akad yang berisi penukaran manfaat sesuatu dengan jalan memberikan imbalan dalarn jumlah tertentu.[2] Ijarah juga berarti pemilikan jasa dan seoarang ajir (orang yang dikontrak tenaganya) oleh rnustajir (orang yang mengontrak tenaga), serta pernilikan harta dan pihak mustajir oleh seoarang ajir. Ijarah merupakan transaksi terhadap jasa tertentu dengan disertai kompensasi.[3] Menurut hukum Islam, sewa-menyewa diartikan sebagai berikut:
arab
Atau dalam pengertian lain:
arab
Sewa-meyewa dalam pengertian yang diberikan oleh pasal 1548 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata adalah: “Suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikat dirinya untuk memberikan barang selama waktu tertentu dengan pembayaran sesuatu harga yang oleh pihak terakhir disanggupi pembayarannya .[4]
Dan beberapa pengertian di atas, terlihat bahwa yang dimaksud dengan sewa-menyewa itu adalah pengambilan atau pemilikan manfaat suatu barang. Jadi dalam hal ini barangnya tidak berkurang sama sekali. Dengan perkataan lain, dengan terjadinya peristiwa ijarah yang berpindah hanyalah manfaat dan barang yang disewakan tersebut. Dalam hal ini dapat berupa manfaat barang atau dapat pula berupa kerja seseorang yang mencurahkan tenaganya.
As-Sayyid Sàbiq, Fiqh as-Sunnah (Beimt: flAr al-Fikr, 1983), 111: 148.
Wahbah az.Zuhaili,Al-Islãrni waAdillaluh, cet. ke-4 (Beirut: Dñr aI-Fikr, 1989), IV: 732.
2.      Dasar hukum ijarah
Menurut jumhur ulama ahli fiqh, ijarah disyari’atkan dalam Islam berdasarkan aI-Qur’an dan as-Sunnah.
a.       A1-Qur’an
Oèdr& tbqßJÅ¡ø)tƒ |MuH÷qu y7În/u 4 ß`øtwU $oYôJ|¡s% NæhuZ÷t/ öNåktJt±ŠÏè¨B Îû Ío4quŠysø9$# $u÷R9$# 4 $uZ÷èsùuur öNåk|Õ÷èt/ s-öqsù <Ù÷èt/ ;M»y_uyŠ xÏ­GuÏj9 NåkÝÕ÷èt/ $VÒ÷èt/ $wƒÌ÷ß 3 àMuH÷quur y7În/u ׎öyz $£JÏiB tbqãèyJøgs     [5]
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
ôMs9$s% $yJßg1y÷nÎ) ÏMt/r'¯»tƒ çnöÉfø«tGó$# ( žcÎ) uŽöyz Ç`tB |Nöyfø«tGó$# Èqs)ø9$# ßûüÏBF{$#  [6]
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya".
b.      As-Sunnah
أَعْطُو الاَجِيْرَاَجْرَهُ قَبْلَ اَنْ يَصِفَّ عَرَقُهُ[7]
Artinya : Berikanlah upah kepada para pekerja sebelum kering keringatnya (HR. Ibnu Majah).
Dari ayat dan hadis Nabi di atas tadi diterangkan secara jelas mengenai masalah ijarah, oleh karena itu untuk menjelaskan ijarah secara rinci digunakan qiyas yaitu dengan cara mengambil ‘ilat hukumnya. Pada dalil-dalil di atas sebagai contoh ‘ilat hukumnya adalah imbalan (upah), sedangkan furu’nya adalah akad yang terjadi yang menimbulkan kewajiban memberikan imbalan tersehut.
Antara hukum yang disebutkan di dalam nas dan hukum teori tersebut di atas terdapat persarnaan ‘ilat yakni imbalan yang diberikan kepada seseorang sebagai ganti atas jasa atau manfaat yang diberikan kepada orang lain. Imbalan yang diherikan atas tangan dinarnakan ijarah al-ahl dan imbalan yang diberikan atas pernanfaatan suatu barang atau binatang dinamakan Ijarah al-’ain.
Mengenai dasar hukum disyariatkannya ijarah, semua ulama sepakat dan tidak ada seorangpun yang mernbantah kesepakatan ijma’, sekalipun ada beberapa orang di antaranya yang berbeda pendapat narnun hal itu tidak rnutlak. [8]
Hukum dibolehkannya ijarah dilandasi adanya keuntungan kedua belah pihak. Maka dengan dalil maslahat mursalat, yaitu mencari kebaikan (maslahat) untuk rnengerjakan atau rneninggalkannya, sesuatu itu boleh dikerjakan selama membawa manfaat dan rnenghindarkan keburukan.
Dalam hal maslahat mursalat, A. Hanafi menje1askan tiga syarat:
1)      Hanya berlaku dalam hal muamalat, karena rnengenai soal-soal ibadah tetap tidak berubah-ubah.
2)      Tidak berlawanan dengan maksud syara’ atau salah satu dalilnya yang sudah dikenal.
3)       Maslahat adalah adanya suatu kepentingan yang nyata dan diperlukan oleh masyarakat.[9]


[1] Muhammad, Lembaga-lembaga Keuangan Umat Kontemporer (Yogyakarta: Ull Press, 2000) hal. 84

[2] Helmi Karim, Fiqh Muamalah, cet. ke-3 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002) hal. 29.

[3] Taqiyyuddin An-Nabhani, Membangun Sisiem Ekonorni Alternatif Perspektif Hukum Islam, Terj M. Maghfur Wahid (Surabaya: Risalah Gusti, 1996), hal. 83.

[4] R. Subekti dan Tjitro Sudibyo, Kilab Undang-tindang Hukum Perdata (Jakarta: Pradya Paramita, 1990), hal. 381
[5] Q.S Az-Zukruf (43) : 32

[6] Q.S Al-Qasas (28) : 26
[7] Abi Abdillah bin Yazid al-Qazwainy, Sunan Ibnu Majah, (Beirut : Dar al-Fikr, 2004), Juz II, hal. 20

[8] As-Sayyid Sabiq, Fiqh., hal. 198
[9] A. Hanafi, Ushul Fiqh, cet ke-4 (Jakarta: Widjaya, 1962), hal. 144.