Friday, 25 March 2016

Thursday, 10 March 2016

Rekontruksi Pendidikan Islam di Indonesia

Kita memerlukan suatu perubahan untuk mewujudkan masyarakat yang ideal dan kreatif untuk mengahadapi tantangan globalisasi di era ini. Pebaikan dalam sistem pendidikan islam memerlukan perubahan paradigma. arah prubahan paradigma pendidikan dari paradigma lama ke paradigma baru, berbagai aspe mendasar yaitu,[1] Pertama, paradigma lama lama terlihat upaya pendidikan cenderung pada : Statistik, kebijakan lebih bersifat Top Down, orientasi pengembangan pendidikan lebih bersifat parsial karena pendidikan didesain untuk sector pertumbuhan ekonomi, stabilitas ekonomi dan keamanan serta tekhnologi perakitan. Peran pemerintah sangat dominant dalam kebijakan pendidikan dan lemahnya peran institusi pendidikan dan institusi non sekolah. Kedua,

Kondisi Pendidikan Islam di Indonesia

Kondisi pendidikan islam di Indonesia, sebenarnya mengalami nasib yang sama dengan pendidikan umum dan secara khusus penididkan islam mnegalami berbagai persoalan dan kesenjangan dalam berbagai aspek yang lebih kompleks, yakni berupa persoalan dikotomi pendidikan, kurkulum, tujuan, sumber daya serta manajemen penididkan islam. Upaya perbaikan belum dilakukan secara mendasar, sehingga terkesan seadanya saja. Usaha pembaharuan dan perbaikan pendidikan islam sering bersifat sepotong-potong atau tidak komprehensif dan menyeluruh serta sebagian besar sistem dan lembaga pendidikan islam belum dikelola secara professional. Usaha pembaharuan dan peningkatan pendidikan secara mendasar selalu dihambat oleh berbagai masalah mulai dari kurangnya dan sampai tenaga ahli, sehingga pendidikan islam dewasa ini terlihat orientasinya semakin kurang jelas.[1] Dengan kenyataan ini maka sebenarnya sistem pendidikan islam haruslah senantiasa mengorientasikan diri untuk menjawab kebutuhan dan tantangan yang muncul dalam masyarakat kita sebagai konsekuensi logis dari perubahan.

Peran Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Sudah barang tentu sebagai manusia kita mneghendaki perubahan, baik dalam ranah keilmuan maupun kesejahteraan. Dalam era moderen ini banyak sekali perkembangan yang terjadi khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi, tidak bisa dipungkiri lagi kehadirannya, karena kita pasti akan membutuhkan pengetahuan. Akibat dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yang tanpa batas manusia akan lupa akan adanya etika, dan menyimpang dari norma. Sudah dijelaskan dimuka bahwa perkembangan iptek harus dibarengai dengan imtak jiaka tidak maka akan mengakibatkan kesenjangan. Maka dari itu peran agama islam sangatlah besar untuk membatasi, menyaring dan  mengawasi perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak dianggap menyimpang apabila masih mengikuti norma dan tidak menyimpang dari syari`at islam. Manusia memilki wilayah mana yang boleh dijelajah dan mana yang tidak boleh untuk dijadiakan objek kajian ilmu pengetahuan (wilayah kekuasaan Tuhan).

Bukannya islam tidak menghendaki kemajuan dalam bidang iptek, namun islam mengharapkan agar ilmu pengetahuan bisa sejalan dengan ajran agama dan norma sosial. Islam adalah rahmatan lil `Alamin, semoga saja kita bisa menjadi para filosuf yang beriman, Amien.