Thursday 10 March 2016

Kondisi Pendidikan Islam di Indonesia

Kondisi pendidikan islam di Indonesia, sebenarnya mengalami nasib yang sama dengan pendidikan umum dan secara khusus penididkan islam mnegalami berbagai persoalan dan kesenjangan dalam berbagai aspek yang lebih kompleks, yakni berupa persoalan dikotomi pendidikan, kurkulum, tujuan, sumber daya serta manajemen penididkan islam. Upaya perbaikan belum dilakukan secara mendasar, sehingga terkesan seadanya saja. Usaha pembaharuan dan perbaikan pendidikan islam sering bersifat sepotong-potong atau tidak komprehensif dan menyeluruh serta sebagian besar sistem dan lembaga pendidikan islam belum dikelola secara professional. Usaha pembaharuan dan peningkatan pendidikan secara mendasar selalu dihambat oleh berbagai masalah mulai dari kurangnya dan sampai tenaga ahli, sehingga pendidikan islam dewasa ini terlihat orientasinya semakin kurang jelas.[1] Dengan kenyataan ini maka sebenarnya sistem pendidikan islam haruslah senantiasa mengorientasikan diri untuk menjawab kebutuhan dan tantangan yang muncul dalam masyarakat kita sebagai konsekuensi logis dari perubahan.

Hingga saat ini lembaga pendidikan islam masih sedang menghadapi berbagai tantangan yang berat. Diantara tantangan yang dihadapm adalah globalisasi baik dibidang capital, budaya, etika maupun moral. globalisasi baik dibidang capital, budaya, etika maupun moral. Era globalisasi adalah era pasar bebas dan sekaligus persaingan bebas dalam produk material dan jasa. Kalau dulu misalnya, utnuk membangun basis ekonomi masyarakat yang kuat sangat mengandalkan pada money capital (modal uang), selanjutnya berevolusi pada human capital, yakni SDM yang menguasai Iptek, dapat mnguasai tugas secara professional, serta berperilaku dan berpribadi mandiri. .[2]
Sekali lagi hal  seperti ini merupakan tantangan yang perlu segera dijawab oleh lembaga penididkan islam, tindakan atau kebijakan yang harus dilakukan sehingga apa yang dapat diperbuat terhadap siswa atau santrinya sebagai generasi penerus untuk terwujudnya masyarakat yang memiliki pribadi-pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia, yang dapat berdiri sendiri dan bekerja sama dengan orang lain untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan penuh sikap amanah dengan begitu tjuan dari pendidikan islam akan menjadi sukses.



[1] Drs. Hujair AH. Sanaky, MSI., Paradigma Pendidikkan Islam¸(Yogyakarta : Safiria Insani Press, 2003), hal. 9
[2] Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A., Nuansa Baru Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 84

No comments:

Post a Comment

Coment..